pelaku PS (tengah) diapit petugas kepolisian dan memboyong nya ke jeruji besi Polsek Kualuh Hulu Labura. |
LABURA -METROKAMPUNG.COM
WD (15) siswi SMP yang duduk di kelas III (IX) di Kecamatan Kualuh Hulu, Labura nyaris diperkosa kawan dekat abang korban, Sabtu (24/2) sekitar pukul, 03.00 wib dini hari. Percobaan pemerkosaan ini terjadi di rumah korban di daerah Suka Rame Kecamatan Kualuh Hulu Labura.
Kapolsek Kualuh Hulu AKP R Sihombing SH, menceritakan kala itu Sabtu dini hari korban WD sedang pulas tertidur, diam -diam PS (26) warga jalan Pasar Rempah Simpang Penara Tanjung Morawa, Lupuk Pakam memasuki kamar korban dan mengambil perhiasan korban serta melakukan pelecehan seksual, namun korban tersadar dari tidurnya dan terbangun sembari berontak dan berusaha menghindar dari pelaku. PS yang sehari-hari tinggal di rumah korban yang satu kerjaan dengan abang korban inisial A, PS mengambil kayu broti yang ada di dekat pintu memukul bagian rahang leher korban dan korbanpun pingsan hingga tidak sadarkan diri. Melihat korban tidak sadar, pelaku pun melarikan diri arah Parapat dengan mengemudi Bus Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) jenis BBC.
kapolsek Kualuh Hulu AKP R Sihombing sedang memberikan penjelasan di hadapan tersangka PS. |
Ditambahkan Kapolsek AKP R Sihombing pasal yang kita kenakan terhadap tersangka saat ini pencurian dengan kekerasan.
Sementara itu tersangka PS mengaku pengaruh dari narkoba. "Saya lakukan itu pengaruh narkoba bang, broti yang saya gunakan itu untuk memukul korban, saya lihat ada di dekat pintu belakang bang, karena dia terbangun dan berontak saya pukul tapi saya belum menggituinya (tidak memperkosanya) dia terus melawan maka nya saya pukul,"kata PS.
Korban Shok Dirawat di RSUD Aek Kanopan
Sementara WD anak ke dua dari 3 bersaudara dari pasangan suami istri Sutini dan Legiman, masih terbaring di Rumah Sakit Umum (RSUD) Aek Kanopan Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) diruang anak.
Orang tua korban Sutini, Senin (26/2) menceritakan, Sabtu dini hari setelah WD tersadar dari pingsannya lalu menceritakan peristiwa yang dialaminya. Mendengar cerita itu ada percobaan pemerkosaan (pelecehan seksual) kami membawanya ke puskesmas terdekat dan pihak puskesmas menyarankan untuk melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian dan kami pun langsung melaporkan nya dan membawa anak kami ini ke RSUD Aek Kanopan Labura.
Sutini pun mengucapkan terimakasih kepada pihak kepolisian yang telah bekerja mengejar pelaku dan akhirnya tertangkap."Saya orang tua korban mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian yang telah berusaha mengejar pelaku hingga tertangkap dan saya berharap agar pelaku di hukum berat. Pada hal pelaku sudah kami anggap keluarga karena dia sudah satu bulan tinggal dirumah kerja dengan abangnya membawa bus AKDP dan pelaku ini kernet abangnya, kok begitu tega lah si PS ini," terang Sutini dengan mata berkaca kaca saat berada di RSUD Aek Kanopan Labura.
Sementara itu A (abang korban ) mengatakan, PS ini sudah satu bulan kerja dengan saya dan tinggal bersama saya dirumah itu bahkan makan serta mencuci baju nya adalah keluarga kami, kami tidak banyak bekirah dengan nya, asal apa yang saya suruh dia kerjakan, saya tidak ada menaruh curiga kepada nya, ternyata diam-diam dia (PS) menaruh hati dengan adikku, diam-diam dia masuk ke kamar adikku dengan membuka kunci kamar dari jerajak pintu, entah kenapa, biasanya adikku mengkunci kamar diatas dan dibawah. "Saat kejadian itu adikku hanya mengkunci bagian atas saja, jadi disitu lah dibuka nya kunci kamar adik ku dari fantlasi/jerajak pintu, saya tidak tau pasti keluarganya, saya jumpa dengan nya dipasaran ini daerah Riau katanya dia butuh kerjaan, kerja apa saja pun jadi, sejak itu saya ajak dia kernet BBC yang saya kemudikan dia pun mau dan gigih bekerja apa yang di suruh di kerjakannya, saya tidak menyangka hal ini terjadi," kata A kepada wartawan.(sanjung/simon)