Dihajar 3 Orang, Timko Kudadiri Lapor ke Polisi

Editor: metrokampung.com
Timko Kudadiri bersama anakdan istrinya.

DAIRI-METROKAMPUNG.COM
Timko Kudadiri (32) warga Sitinjo, Kab. Dairi mengalami hal tragis, luka dan lebam di wajah dan sekujur tubuhnya, dengan mendatangi Polres Dairi untuk membuat pengaduan. Tidak lama kemudian dua orang yang diduga berhubungan dengan kasus itu juga membuat pengaduan yang sama ke kantor Polres Dairi.

Dan kemudian Timko Kudadiri melakukan visum ke rumah Sakit Umum Sidikalang. Menunggu berlangsungnya visum yang dilakukan RSU atas 3 orang yang mengaku korban penganiayaan, Rumah Sakit Umum Sidikalang berubah ramai dengan puluhan mobil berstiker tim sukses dua cabup Dairi 2018.

Sesuai wawancara wartawan metrokampung.com ke Timko Kudadiri yang menyebutkan, "Saya meminta visum ke RSU Dairi setelah mengadukan 3 orang warga Sitinjo masing masing  GYS, RS dan Stmg". 

Dalam wawancara wartawan Metrokampung.com ke Timko menyebutkan Sabtu (17/3) sekira pukul 02.00 WIB  tiga orang tersebut awalnya berbincang-bincang dengan saya di depan rumah saya dan sedikit agak berdebat dari depan rumah saya", tidak lama kemudian ke 3 orang tadi mengajak saya jalan kesebuah cafe hiburan di daerah Sitinjo.


"Dengan menikmati minuman di cafe hiburan tersebut selanjutnya saya ditawarkan menuju Sumbul dan saya mengikut saja.  Namun tidak sampai di Sumbul saya dibawa di lokasi penambangan batu di dekat sungai Lae Renun, saya dipaksa keluar,  di lokasi yang berdekatan dengan Lae Renun itu kemudian saya yang diketahui pendukung salah satu tim cabup yang tengah bersaing itu memaksasa saya membuat jari simbol  cabup yang tidak saya dukung sambil direkam dengan HP oleh  salah satu dari tiga orang yang bersama saya di tempat gelap itu," ujar Timko.

Dan kemudian saya tidak mau melakukan yang diperintahkan oleh ketiga orang tersebut hingga saya mendapat pukulan dan tendangan bertubi-tubi muka dan tubuh saya. Sesuai keterangan Timko disuasana gelap dan banyaknya pukulan yang diterima dia berusaha melarikan diri ke arah jalan raya  yang merupakan jalan lintas Medan- Sidikalang. Di karenakan dia akan hendak dibuang ke Sungai Lae Renun, namun timko tertangkap dan kembali menerima pukulan sambil diseret masuk kembali ke tempat gelap tanpa penerangan itu.

“Saya terpaksa mengikuti permintaan mereka demi nyawa saya. Karena itu selanjutnya saya dibawa ke salah satu rumah di Taman Wisata Iman (TWI) . Dimana Rumah tersebut besar dan ada posnya.  Namun saya tidak bertemu pemiliknya. Dari tempat itu saya dibawa dengan mobil dan dibawa berobat ke rumah salah satu Bidan Br Tarigan.  Saya disuruh mengatakan jatuh dari sepeda motor dan tidak korban pemukulan. Karena sakitnya terpaksa saya lakukan dan saya diantarkan sekitar Jam 05. 00 Wib ke rumah,” ujar korban.

Ternyata  penganiayaan yang dialami Timko tidak diterima oleh abang kandung korban yang rumahnya juga di desa yang sama.  Siang harinya abang korban mencari 3 orang pelaku yang menganiaya adiknya. 

Ternyata 2 dari tiga pelaku yang diberitahukan adiknya dijumpai dan ditemukan di rumah dimana adiknya sempat dibawa kompleks TWI.  Abang korban bermarga Kudadiri itu membuat membalas memukul kepada dua korban yang diduga menganiaya adiknya. Selanjutnya kedua belah pihak melakukan pengaduan.  Hingga malam pukul 21.00 WIB  belum ada keterangan resmi dari Kapolres Dairi AKBP Januario Jose Morais. Sedang Kasat Intel Polres Dairi AKP Misrianto di halaman RSU Dairi meminta kedua  masyrakat yang berkumpul untuk membubarkan diri. (Billy Aritonang/vikram)
Share:
Komentar


Berita Terkini