Razia Pekat Di Tanjungbalai Dianggap Tebang Pilih, Kantor Dinsos Didemo

Editor: metrokampung.com
DIDEMO : Dianggap tebang pilih, Kantor Dinas Sosial Tanjungbalai didemo puluhan masyarakat yang menamakan dirinya Komunitas Parlemen Jalanan (Kopaja) usai razia Pekat bersama tim dari Dinsos Provsu dan Tanjungbalai, SatPolPP, Pomal TNI AL dan kepolisian setempat, Kamis (29/3) dini hari.

TANJUNGBALAI-METROKAMPUNG.COM
Razia penyakit masyarakat (Pekat) yang digelar tim dari Dinas Sosial Provsu dan Tanjungbalai bersama SatPolPP, Pomal TNI AL dan kepolisian setempat, Kamis (29/3) dini hari di Kota Tanjungbalai dianggap tebang pilih oleh masyarakat. Akibatnya, Kantor Dinas Sosial Tanjungbalai didemo puluhan mahasiswa yang menamakan dirinya sebagai Komunitas Parlemen Jalanan (Kopaja) yang berunjuk rasa meminta klasifikasi dari pihak terkait usai razia digelar.

Dalam orasinya, Kopaja menuding bahwa pihak Dinsos telah tebang pilih dalam pelaksanaan razia tersebut. Pasalnya, salah satu hotel didaerah tersebut tidak ikut dirazia pada malam itu. "Kenapa Hotel Teresia tidak dirazia,? Sedangkan hotel lainnya dilakukan razia. Dimana keadilan itu, Jangan tebang pilih. Apakah sudah ada main mata dengan pihak tertentu," teriak Rudi koordinator aksi dalam orasinya.

Para pendemo juga menuding bahwa ada oknum tertentu yang membackup hotel berbintang tersebut sehingga meleset dari razia. "Ataukah karena dibackup oleh oknum tertentu sehingga Dinsos Provsu bersama tim lainnya tidak berani melakukan razia di hotel Teresia," ucap Syafrizal Manurung koordinator Kopaja.


Amatan METROKAMPUNG.COM, Rabu (28/3) malam hingga  Kamis (29/3) dini hari, sebanyak 17 orang pria dan wanita terjaring dalam operasi razia Pekat yang dilakukan Dinas Sosial Provsu dan Tanjungbalai beserta SatPolPP, Pomal TNI AL dan kepolisian Polres Tanjungbalai. Seluruhnya dijaring dari beberapa lokasi hiburan malam, penginapan, Kos-kosan, warung remang remang dan dari salah satu hotel yang ada disekitar kota Tanjungbalai.

Seluruh yang terjaring dibawa ke kantor Dinsos Tanjungbalai untuk dilakukan pendataan serta pembinaan dan kemudian dipulangkan setelah dijamin pihak keluarganya masing masing yang dibuktikan dengan identitas serta kartu keluarga.

Razia Pekat itu dilakukan dalam dua sesion. Namun disesi kedua terjadi polemik diantara tim, karena beberapa pihak ada yang setuju dan tidak setuju melakukan razia di hotel tersebut. Terbukti bahwa saat merazia Hotel Suranta Permai, personil Kepolisian dan Pomal TNI AL tidak masuk kelokasi hotel, namun berhasil menjaring beberapa orang pria dan wanita yang diduga sebagai pasangan mesum juga para pekerja seks komersial dan tidak memiliki identitas diri.

Hingga pada keesokan harinya, Kopaja kembali melanjutkan aksinya berunjuk rasa mengelilingi Kota Tanjungbalai hingga ke Kantor Walikota Tanjungbalai. Mereka tetap mendesak supaya memberikan klasifikasi terkait operasi Pekat tersebut.

Sementara itu, Kabid Resos Dinsos Tanjungbalai, Wiwik Fitria selaku yang bertanggung jawab dalam operasi itu saat dikonfirmasi SIB usai razia itu mengatakan bahwa dirinya belum bisa memberikan komentar. "No komen. Sama Pak Kadis Saja ya, karena sudah kemalaman," ucapnya.

Namun, hingga keesokan harinya Kadis Sosial Idris belum bisa dikonfirmasi terkait hal tersebut. Saat dikunjungi di kantor Dinsos yang beralamat di Jalan Gaharu Tanjungbalai terlihat lengang dari aktivitas. "Pak Kadis lagi keluar kota. Sedangkan buk Kabid lagi keluar," ucap seorang ibuk pegawai di dinas tersebut. (silaban/simon)
Share:
Komentar


Berita Terkini