Hati Sang Tubang Gak Klepek-klepek,Ini Biangnya...

Editor: metrokampung.com


MEDAN - METROKAMPUNG. COM
WAJAH oke. Tubuh apalagi. Begitu pula dandanan. Semuanya memikat hati para Adam. Aji pemanis bahkan telah dibuat oleh 3 dukun. Tapi sudah lima tubang kaya yang didekati tak jua membuahkan hasil. Beruntung gadis tak lagi gadis ini kemudian mengenal Abah Rahman. Misi-misi asmaranya itu gagal ternyata disebabkan 'sesuatu' yang sangat tak disangka. Apa itu?

Ini kisah nyata Tasya. "Ya, Tasya, yang itu aja karena (nama komersilku) itu jarang ada tamu yang tahu," tukas Tasya soal satu dari enam nama malamnya. Tasya bisa dibilang anak malam 'paling malam' di Medan. Itu karena sepak terjangnya di kancah dunia dugem. Blusukannya nyaris ke semua kelas kalangan tajir.

Cashing wajah plus lekuk tubuh proporsional, itu yang membuat Tasya dikenal 'sangat layak jual'. Ia muda. Masih 24 tahun. Cantik. Ramah, dan yang pasti, enak diajak ngobrol. Sejak mencebur diri ke dunia malam, tak terhitung sudah lelaki yang mencicipi tubuh elok Tasya. Tapi dewi fortuna masih menjauh darinya.

Karena itu, hidup bergelimang harta masih tetap sebatas angan. Penikmat ragam gaya seks ini belum juga berhasil menjadi perempuan simpanan tetap seorang lelaki berduit. "Semua (lelaki) itu masing-masing selalu menjauh saat mereka mulai menyukaiku. Aneh memang," kata Tasya.  Mendadak menjauh saat satu per satu lelaki target mulai menjadi teman tidurnya, bukan berarti Tasya terancam tak laku. Tidak.

Satu kumbang pergi, 'seribu' yang lain mendekat. Tapi semua hubungan spesial itu masing-masing hanya berlangsung sesaat. Paling hanya sampai tiga kali bermain cinta. Itu yang membuat Tasya tak habis pikir. "Apa yang salah? Di mana salahku?" gugat Tasya dalam keheningan amar kos, nyaris di setiap malam kala sendiri.

Dalam keheningan itu, Tasya lalu mulai berpikir. Mereka-reka masa depannya di Kota Medan. Namun, semakin dipikir, bukan optimisme yang datang, tapi rasa gamang. Haruskah balik ke Perdagangan, kampung sekaligus tempat orang tuanya bermukim?

Hati kecil Tasya menolak. Tekadnya tetap seperti awal. Ia harus sukses. Kaya. Ia harus berjuang untuk maju. Tak peduli apa pun yang bakal terjadi. Tekad itulah yang membuat gadis ini selalu mencari dukun baru lalu -entah untuk kali keberapa- kembali mengisi diri dengan aji pemanis atau pelaris.

"Terakhir 2 bulan lalu," kenang Tasya soal aji pelaris yang dituntutnya. Itu terjadi saat Tasya mulai didekati HT. Laki 50-an tahun itu petinggi sebuah perusahaan rokok ternama. HT sering ke Medan. Dan Entrance, tempat hiburan di kawasan Lapangan Merdeka adalah lokasi kongkow tersering saban HT turun ke Medan. Di sanalah Tasya kali pertama mengenal lelaki mapan itu.

Dan Tasya bukanlah cewek malam kemarin sore. Melihat sikap HT, ia pun mulai bereaksi. Ia elus rambut HT yang memutih. Ia benamkan kepalanya di dada HT. Dan Tasya tak beringsut sebelum lelaki itu memberi jawaban atas reaksinya. Dan lelaki tua itu memang tak mau berlama-lama memberi jawaban. Ia usap rambut Tasya dengan lembut. Membalikkan tubuhnya. Membelai wajahnya. Ia tatap mata syahdunya. Ia ciumi dengan penuh kasih sayang bibir dan lehernya.

Tasya sengaja tak bereaksi. Itu yang membuat mulut HT kian berani. Ia arahkan ciuman itu ke leher bagian samping. Merambat ke bawah, dan berputar-putar di sekitar buah dada. Bagian yang menonjol ini ia ciumi dengan lembut. Ia tekan-tekankan mulutnya, seraya memberi sentuhan, sesekali mengelus dengan tangannya.

Tasya tetap tenang-tenang saja. Namun tak bisa diingkari, nafasnya mulai tidak teratur. Dadanya berdegup kencang, dan matanya yang tadi terbuka mulai terpejam. Dan itu semua ditangkap HT. Tubang itu pun meningkatkan serangan. Tangannya merambat masuk ke balik baju Tasya. Dan terus menyelusup ke arah belakang untuk membuka kancing penutup buah dadanya.

Begitulah. Alih-alih membuat hati HT klepek-klepek padanya, semua layanan ranjang Tasya yang sangat disukai banyak lelaki itu akhirnya malah membuat sang tubang mulai 'atur jarak' secara aneh. Dan  besoknya, lelaki baru pun hadir mengisi keliaran malam-malam Tasya. Tapi seperti sebelumnya, itu pun hanya sesaat.

Belakangan keanehan itu berhasil dibongkar Abah Rahman. Ini paranormal yang sebulan terakhir rajin didatangi atau dikontak Tasya. Selidik punya selidit, kepergian '1001' tubang tajir dari ranjang Tasya memang berlatar tak wajar. Ternyata ada sosok gendruwo yang selalu menguntit malam-malam Tasya.

Itulah fakta mistisnya. Dan ternyata, selama ini Tasya dibangkitkan birahinya oleh gendruwo yang berwujud para tubang eks pasangannya. Gendruwo itu pula yang membuat para lelaki tajir itu kemudian menjauhi Tasya -meski sebenarnya mereka sangat menggila-gilai cewek ini. Sang gendruwo jatuh hati dengan Tasya?

"Ya begitulah. Tapi istilahnya, adik kita ini selama ini ketempel (gendruwo)," jelas Abah Rahman. Dan di tangan paranormal ini pula Tasya kini akhirnya mulai bisa membuat hati seorang tubang barunya klepek-klepek. "Ihh, sangat kusangka ternyata (gendruwo) itu sebabnya. Pantas aneh kurasa selama ini. Untung kali aku akhirnya kenal Abah Rahman,"  sambung Tasya. Hingga Minggu (27/5/2018), Tasya tampak masih terus menjalani ritual bersama Abah Rahman. Tentu guna mengusir makhluk halus bisa bergonta-ganti wujud itu. Ihh.... (dra)
Share:
Komentar


Berita Terkini