Disperindag Labuhanbatu Terkesan Nyaman Dengan Kondisi Dalam Pasar Gelugur Yang Semeraut

Editor: metrokampung.com
Kondisi di dalam Pasar Gelugur Rantauprapat. 

Labuhanbatu - Metrokampung.com
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Labuhanbatu terkesan nyaman dan membiarkan para pedagang yang ada di luar lapak yang telah ditetapkan, dengan kondisi di dalam pasar Gelugur Rantauprapat menjadi semeraut.

Hal tersebut terlihat, hingga kini belum ada tindakan tegas yang dilakukan oleh Dinas terkait terhadap para pedagang yang berjualan di luar lapak yang telah ditetapkan di dalam pasar tersebut.

Kondisi itu, mulai menjadi pertanyaan besar oleh sejumlah warga Rantauprapat terhadap Dinas terkait, yang terkesan diam dan nyaman melihat kondisi pasar Gelugur Rantauprapat, terutama di lantai satu itu.

"Kami menjadi menduga bahwa ratusan pedagang yang di luar lapak yang telah ditetapkan itu, ada setoran perbulannya kepada oknum, sehingga mereka dibiarkan seperti itu," ungkap Indra Rinaldi Tandjung salahseorang warga Rantauprapat, Jum’at (20/7) kepada wartawan.

Menurutnya, dugaan itu menguat karena bertambahnya bangunan kayu di lantai dua pasar Gelugur Rantauprapat tersebut.

"Lah bukannya ditertibkan, malah bertambah. Ini menjadi dugaan kami semakin kuat, kalau para pedagang di luar lapak, ada memberikan setoran yang sudah pasti di luar PAD, alias masuk kantong sendiri," tandasnya.

Terpisah, Kepala Bidang yang membidangi hal tersebut di Dinas Perdagangan Labuhanbatu Ester, belum berhasil dikonfirmasi. Saat dicoba menghubungi ke nomor pribadinya, namun dalam keadaan tidak aktif.

Sebelumnya, terkait semerautnya penataan pedagang di dalam pasar Gelugur Rantauprapat, warga minta Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Labuhanbatu menata ulang lapak dagang yang memberikan kontribusi PAD kepada pemerintah setempat.

Hal tersebut disampaikan oleh Indra Rinaldi Tandjung (36) warga Rantauprapat. Menurutnya, di dalam pasar Gelugur tersebut sudah ditentukan tempat para pedagang untuk berjualan disana.

"Kan sudah ada kios-kios, meja, maupun lapak-lapak untuk para pedagang yang sudah di tentukan oleh Dinas Terkait, kenapa masih ada pedagang di luar itu. Kami menduga kuat bahwa ada oknum yang mengambil keuntungan dari kondisi tersebut," ujarnya, Rabu (18/7) di Rantauprapat.

Indra juga meminta kepada pihak Dinas Perdagangan Kabupaten Labuhanbatu agar jangan menutup mata atas kondisi ini. Karena, Dinas tersebutlah yang memiliki hak penuh untuk menata para pedagang disana.

"Kami ingin pasar Gelugur tersebut nyaman dan tertata bagus, apalagi pasar itu merupakan pasar tradisional terbesar di Kabupaten ini," pungkas Indra bersama sejumlah warga lainnya.

Menanggapi hal itu, salahseorang Anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu Dipa Topan Harahap juga berharap agar pihak Pemkab Labuhanbatu melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian setempat agar menertibkan pedagang yang di luar lapak yang telah ditentukan.

"Kita mau pasar Gelugur Rantauprapat, tidak terlihat kumuh. Apalagi pasar tradisional tersebut satu-satunya pasar terbesar di 3 Kabupaten. Kalau terlihat rapi kan, pembeli menjadi nyaman berbelanja disana," katanya saat dihubungi wartawan.

Sementara itu, Kadisperindag dan Perindustrian Kabupaten Labuhanbatu Patindoan memilih bungkam saat dikonfirmasi terkait hal tersebut.

Meskipun sudah dihubungi, namun tidak dijawab. Selain itu, sudah dilayangkan pesan singkat ke nomor selulernya, juga tidak ada balasan. (sw/simon)

Share:
Komentar


Berita Terkini