Dituding Penyebab Macet dan Rawan Laka Tugu Adipura Kabanjahe Minta Dipindahkan

Editor: metrokampung.com
Bundaran Tugu Adipura di Simpang Enam Kabanjahe kerap terjadi kemacetan dan sumber kecelakaan lalu lintas.(Foto/Biring/Metro Kampung)
KABANJAHE - METROKAMPUNG. COM
Terjadi kemacetan lalu lintas dan begitu juga adanya  kecelakaan  yang kerap terjadi di bundaran Tugu Adipura, Simpang Enam Kabanjahe,belakangan ini menjadi perbincangan dan wacana  berbagai pihak begitu juga dari sejumlah masyarakat.

Agape Timotius Kembaren mantan Ketua Permata GBKP Simpang Enam Kabanjahe melontarkan pendapatnya, bahwa solusi yang tepat untuk mengurai kemacetan termasuk mencegah rawan laka lantas di seputaran bundaran Simpang Enam dengan memindahkan tugu Adipura sekaligus di lokasi itu dibuat Yellow Box Junction, ujarnya kepada wartawan, Minggu (22/7) sekira jam 12:00 wib di Kabanjahe.

“Yellow Box Junction berfungsi sebagai area steril dari kendaraan, dimana bertujuan untuk mencegah terjadinya kemacetan lalu lintas di salah satu jalur. Dengan adanya Yellow Box Junction ini diharapkan kepadatan arus lalu lintas di persimpangan tidak menumpuk,” ujarnya.

“Baiknya Tugu Adipura tidak dipindahkan ke Taman yang jauh dari pinggir badan jalan nasional, karena Tugu Adipura itu adalah ikon kota Kabanjahe dan bersejarah bagi Kabupaten Karo. Baiknya dipindah ke bundaran Moga Jaya depan SPBU Laudah, atau ke Simpang Tiga depan Mesjid Agung Kabanjahe,” tuturnya.

Hal yang sama dikatakan Pt Em Ir Selamat Ginting yang juga mantan Kepala Dinas PUPR Kabupaten Karo masa Bupati Karo alm Sinar Peranginangin. Tugu Adipura dibuat agar orang semua melihat dan mengetahui bahwa kota Kabanjahe pernah mendapat Adipura untuk kota kecil. Jadi itu maksudnya maka dibuat di persimpangan jalan strategis. “Pesan tugu itu, agar kota Kabanjahe tetap menjaga kebersihan dan keindahannya. Kalau memang mau dipindah, ya bagusnya ke Simpang Tiga Mogajaya, masih cukup layak lokasinya dan strategis,” harapnya.

Sementara Tuah Bastari Barus warga Simpang Enam Kabanjahe mengungkapkan bahwa sepanjang untuk penataan dan mengatasi kemacetan maupun untuk mencegah kecelakaan, tidak masalah jika Tugu Adipura dipindahkan ke lokasi yang strategis. “Apalagi di bundaran Simpang Enam, belakangan ini sangat rawan sekali terjadi laka lantas. Mobil-mobil besar dari arah Dairi maupun Aceh sering langsung saja ke atas tanpa mengikuti belokan bundaran sehingga sangat rawan bagi pengguna jalan,” jelasnya.

Kepala Bappeda Kabupaten Karo, Ir Nasib Sianturi, Msi, ketika dikonfirmasi mengaku bahwa kemacetan yang sering terjadi di Bundaran Tugu Adipura, maupun di lokasi-lokasi lainnya menjadi perhatian serius pihaknya. Untuk tugu Adipura, kami masih akan pelajari, dikaji dulu apakah tetap dipertahankan atau dipindahkan.

Iya benar, di Bundaran Tugu Adipura Simpang VI Kabanjahe memang sering terjadi kecelakaan lalu lantas maupun sumber kemacetan di jam-jam tertentu. Pihaknya sedang mempelajari, apakah tugu tersebut direlokasi atau dipertahankan. “Namun demikian, kalau masyarakat menginginkan di pindah ya kita akan pindahkan dan nantinya di lokasi itu ditata lebih indah lagi, ujarnya.

Seperti di ketahui Kota Kabanjahe pernah menerima Piala Adipura pada tahun 1996 atas kebersihan lingkungan dan kelestarian kotanya. Bangunan ini tampak tidak terawat dan cat warnanya sudah pudar serta lempengan logam yang berwarna keemasan di tengahnya terlihat kotor sehingga menimbulkan kesan buram dan jorok.

Pantauan wartawan, pada salah satu bagian Tugu Adipura tampak empat buah bulatan dan baru terisi satu dengan angka 1996 sedangkan yang lainnya masih kosong. Sebagian pernak pernik tugu dicuri orang. Tembok sekeliling bundaran sebagian terlihat retak diduga akibat ditabrak dibiarkan saja tanpa ada upaya perbaikan dari dinas terkait. Belakangan seputaran bundaran dituding penyebab kemacetan dan sering terjadi laka lantas sehingga masyarakat meminta kepada Pemkab Karo agar Tugu Adipura dipindahkan. (As/Amr)




Share:
Komentar


Berita Terkini