Terkait Fitnah Kepada Mantan Kasek MTs, Ketua YP Maiyai Bromo Dituding Pembohong Besar

Editor: metrokampung.com

MEDAN - METROKAMPUNG. COM
Ketua Yayasan Perguruan Mamiyai Al Ittihadiyah Bromo, Medan, Ir. H. Zulkifli Siregar dituding sebagai ‘pembohong besar’, lantaran telah menebar fitnah terhadap Mantan Kepala Sekolah Madarasah Tsanawiyah (MTs) disekolah tersebut, N Lubis, M. Pd.I. Dalam dugaan fitnah itu, Siregar menuding N. Lubis telah menggelapkan uang penerimaan siswa baru di Mamiyai, tahun ajaran 2016/2017 sebanyak Rp. 4,5 juta.

Kepada wartawan di Medan, Kamis (12/7), N. Lubis mengaku sama sekali tidak ada menggelapkan uang dimaksud. Justru sebaliknya, N. Lubis malah menunjukkan banyak kwitansi hutang-hutang Zulkifli Siregar kepadanya yang sampai sekarang belum dibayar, meskipun sebagai PNS dilingkungan Kementerian Agama, N. Lubis sudah tidak bertugas lagi di YP Mamiyai Al Ittihadiyah Bromo.

“Saya seorang PNS dilingkungan Kemenag yang bergaji sampai puluhan juta. Jadi mana mungkin saya menggelapkan uang Rp. 4,5 juta seperti yang dikatakannya (Zulkifli-red) itu”, papar Lubis.

Lubis juga mengaku, hal seperti ini memang sudah berulang-ulang dilakuan Zulkifli kepadanya, sejak dia (N. Lubis-red) tidak lagi bertugas di Mamiyai Al Ittihadiyah Bromo. Menurutnya, Zulkifli selalu ‘mengkambing hitamkan’ N. Lubis bila guru-guru dan pegawai mamiyai tidak gajian.

“Setiap guru-guru dan pegawai Mamiyai tidak gajian, pasti saya yang selalu ‘dikambing hitamkannya’. Saya dibilang telah menggelapkan uang sekolah, makanya keuagan sekolah tidak bisa menggaji para guru dan pegawai. Padahal dia (Zulkifli-red) yang bayak berhutang kepada saya”, papar N. Lubis sembari menunjukkan banyak kwitansi hutang Zulkifli kepadanya.

Disisi lain, N. Lubis juga mengaku, beberapa waktu lalu pernah didatangi waratwan yang ingin mengkonfirmasi terkait “firnah” yang dilontarkan Zulkifli kepadanya. Pada saat itu, N. Lubis juga telah memberikan klarifikasi dan bukti kalau sebenarnya yang berhutang itu bukan dia, melainkan Zulkifli yang banyak berhutang kepadanya.

Bahkan dalam pertemuan itu, wartawan bersangkutan mengaku kalau dirinya diminta untuk memuat berita ‘fitnah’ dimaksud setelah mengkonfirmasinya. Artinya, berita yang kemudian dilansir oleh salah satu media terbitan Medan tadi, bukan murni temuan, melainkan berita pesanan.

Selanjutnya, berita pesanan itu dijadikan alat untuk meneruskan ‘fitnah’ tadi ke instansi Kementerian Agama (Kemenag) Sumut yang ditembuskan ke Kemenag Medan. Sebagaimana laporan YP Mamiyai Al Ittihadiyah Bromo tertangga 10 Julin 2018 yang ditandatangani Ir. H. Zulkifli Hasan selaku Ketua Pengurus Perguruan Mamiyai.

Dalam surat tersebut dituliskan, “sesuai dengan berita salah satu media terbitan Medan 20 Juni 2018 yang isinya akan mempolisikan N. Lubis terkait dugaan fitnah tadi, maka YP Maiyai meminta Kemenag Sumut menindak, N. Lubis.

“Dari sinikan sudah jelas terbukti kalau Zulkifli itu pembohong besar dan pandai memutar balikkan fakta. Sebab berita ‘pesanannya’ sendiri dijadikan alat untuk mengadukan saya”, papar N. Lubis lagi.

Padahal dulu, lanjut Lubis, perjuangannya terhadap kemajuan pendidikan di Mamiyai Al Ittihadiyah Bromo Medan sudah lebih dari cukup. Sejak menjabat kepala, sekolah madarsah Mamkiyai maju pesat dan jumlah siswa juga menigkat. Namun setelah N. Lubis keluar dari sekolah itu, justru jumlah murid drastis berkurang.

Ini diduga akibat kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap Perguruan Mamiyai sekarang ini. Pasalnya, selain gaji guru yang sering terlambat bahkan pernah sampai berbulan-bulan yidak gajian, pihak sekolah juga disebut-sebut sering mengutip uang dari para siswa untuk jalan-jalan.

Sebaliknya, N. Lubis yang saat ini dipercaya Kemenag menjadi kepala sekolah disalah satu madrasah, justru menunjukkan prestasi luar biasa. Pasalnya, baru 1 tahun menjabat kepala sekolah, N. Lubis sudah mampu meningkatkan jumlah siswa hinggga dua kali lipat. Selain itu, sudah banyak pula ruang kelas baru yang dibangunnya disekolah barunya tadi.

Sementara itu, Ketua Perguaran Mamiyai Al Ittihadiyah Bromo, Ir. H. Zulkifli Hasan, tidak berhasil dikonfirmasi wartawan. Dihubungi via hp tidak diangkat. (dra)
Share:
Komentar


Berita Terkini