Kekurangan Anggaran Dari Pemerintah, Sekolah Kutip Rp720 Ribu per Tahun Dari Orang Tua Murid

Editor: metrokampung.com

Dairi-metrokampung.com
Pengadaan komputer untuk program Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di sekolah-sekolah ditingkat SMP/SMA harusnya dari APBD. Namun yang terjadi di SMA Negeri 1 Desa Adian Nangka Kecamatan Siempat Nempu, Kabupaten Dairi berbeda. Pihak sekolah harus mengumpulkan sumbangan dari orang tua siswa untuk pembelian laptop/komputer.

Dalam rapat dengan orang tua siswa dengan pihak sekolah, Rabu (29/8/2018), untuk pembelian laptop itu orang tua siswa diminta untuk menyetor dana per siswa kepada sekolah sebesar Rp.720 ribu per tahun dengan alasan dukungan dana dari pemerintah tidak tersedia. Dana tersebut juga untuk operasional sekolah dan penggajian jasa guru honor. Padahal menurut Peraturan Mendiknas nomor 69 Tahun 2009, BOS adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar. Untuk tingkat SD Dana Bos yang diterima Rp.800.000 per siswa, SMPRp.1.000.000,- per siswa dan SMA Rp.1.400.000, per siswa.


Meski anggaran Rp720 ribu persiswa tersebut sudah disepakati melalui rapat dengan orang tua siswa dengan pihak sekolah akan tetapi tetap saja muncul keberatan dari orang tua siswa.

Salah seorang orang tua siswa, Pak Purba dari Desa Bunturaja saat diwawancara metrokampung.com mengatakan, "Kami rela menyumbangkan dana tersebut apabila kita mengetahui berapa anggaran yang sudah disediakan pemerintah. Kita bertanya kepada pihak sekolah berapa anggaran dana BOS pihak sekolah tidak menjawab, karena pihak sekolah menyatakan bahwa bantuan pemerintah tidak cukup untuk opresional sekolah," ujar Purba.

Mereka keberatan dengan nilai sumbangan yang dibebankan kepada orang tua siswa. "Nilai Rp 60 ribu/siswa/bulan atau Rp.720 Ribu/ tahun itu terlalu memberatkan bagi kami yang sebagian besar petani," ungkap orang tua siswa.

"Dan tahun ajaran yang lewat orang tua juga mengumpulkan anggaran lebih kurang Rp480 ribu/siwa/tahun untuk sekolah tapi kami juga tidak mengetahui dikemanakan anggaran itu," ujarnya.

Jumlah siswa di SMA Negeri 1 Desa Adian Nangka Kecamatan Siempat Nempu kurang lebih 400 siswa. Jika ditotal sumbangan dari mulai dari tahun ajaran yang lewat Rp.480 ribu per siswa ditambah Rp.720 ribu per siswa dikali 400 siswa maka dana yang terkumpul satu tahun itu Rp.480.000.000,-.

Kepala sekolah SMA Negeri 1 Siempat Nempu saat dikonfirmasi di sekolah itu membenarkan adanya pengumpulan dana kepada orang tua siswa.

Besarnya per siswa, bebernya Rp720 ribu. Namun besaran dana tersebut sifatnya sukarela tidak dipaksakan. "Pembayarannya pun tidak sekaligus tetapi bisa dicicil sedikit demi sedikit," ungkap Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Adian Nangka.(bill aritonang/red)
Share:
Komentar


Berita Terkini