Pukat Trawl Dan Pembangunan Pesisir Kualatanjung Ancam Nelayan Tradisional

Editor: metrokampung.com
Ketua Mantap Sawaluddin Pane berdama nelayan tradisional.
Batubara - Metrokampung.com
Masih tetap beroperasinya pukat trawl dan pembangunan besar-besaran di wilayah pesisir Kuala Tanjung ditenggarai mengancam kehidupan nelayan tradisional khususnya dikawasan Batubara.

Ketua Masyarakat Nelayan Tradisional Batubara (Mantab) Sawaluddin Pane kepada wartawan, Rabu (17/10) menjelaskan,  selama ini perjuangan Mantab berafiliasi dengan Aliansi Nelayan Sumatera Utara (ANSU) .

Namun karena menurutnya gerak langkah ANSU  sudah tidak sesuai dengan cita cita perjuangan Mantab akhirnya  Mantab keluar dari ANSU.

" Saya melihat koar koar soal pelarangan alat tangkap trawl diperairan nelayan tradisional masih setengah hati , aparat tutup mata dan ANSU tidak fokus, " kata Sawal.

Selain masih beroperasinya pukat trawl menurut Sawal, wilayah tangkap nelayan tradisional kawasan Kuala Tanjung dan sekitarnya, bakal hilang dengan adanya rencana reklamasi disejumlah perusahaan di Kuala Tanjung sekitarnya.

" Sampai saat ini nelayan didalam organ Mantab belum pernah melihat upaya dari pemerintah, untuk menyelamatkan nelayan untuk kehidupannya. Kita menilai pembangunan itu hanya untuk konglomerasi saja dan kita nelayan kecil akan mati perlahan," kata Sawal.

Pemerintah dan perusahaan menurutnya jauh hari sudah seharusnya  memikirkan hajat hidup nelayan.

Mantab memastikan dampak negatif  pembangunan akan berpengaruh besar pada kesejahteraan nelayan tradisional. (Ebson AP/red)
Share:
Komentar


Berita Terkini