Benahi Infrastruktur Petani

Editor: metrokampung.com
Insfrastruktur Pertanian di Desa Siantar Dangsina Kecamatan Siantar Narumonda yang masih butuh perhatian Pemerintah.

Tobasa-metrokampung.com
Infrastruktur yang berkeadilan mengandalkan ketersentuhan semua lapis dalam masyarakat. Apalagi lapis terbesar penduduk yang ikut terlibat dalam sektor tersebut.

Pertanian merupakan sektor yang masih menjadi tumpuan terbesar penghidupan warga Tobasa.

Pemikiran ini sejalan dengan yang telah ditekankan Presiden Joko Widodo. Dalam berbagai kesempatan, Presiden menegaskan bahwa pembangunan pertanian tidak boleh dilihat sebelah mata.

Sebab, pembangunan sektor ini merupakan pintu masuk untuk mengatasi kemiskinan. Menyejahterakan petani merupakan langkah untuk mengatasi kesenjangan antara kaya dan miskin.

Khusus untuk Tobasa, selain menyangkut banyaknya lapis penduduk yang terlibat dalam sektor ini, Kecamatan Siantar Narumonda Kabupaten Tobasa sampai sekarang masih menjadi kategori ketahanan pangan Tobasa.

Kebutuhan sehari-hari berbagai komoditi pertanian untuk daerah, "hal ini dilontarkan Kepala Dinasa Ketahanan Pangan Tobasa Darwin Sianipar 21/11/2018 kepada metrokampung.

Karena itu, menjadikan infrastruktur pertanian sebagai prioritas dalam membangun Tobasa  merupakan sebuah keharusan.

Ada tiga infrastruktur prioritas yang perlu mendapat perhatian seperti Jalan Usaha Tani, jaringan irigasi dan bendungan. Sedangkan infrastruktur pendukung yang sangat penting adalah pusat penelitian dan pengembangan benih dan bibit.

Penanganan terhadap infrastruktur pertanian tersebut adalah untuk meningkatkan produktifitas pertanian sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Lantas bagaimana kondisi infrastruktur pertanian yang ada sekarang, di Tobasa  saat ini, masih banyak Jalan Usaha Tani yang harus di benahi, Jaringan Irigasi dan juga embung, terang Darwin.

Jaringan irigasi yang ada baru bisa menjadikan indeks pertanaman kita  artinya, dalam setahun petani hanya mampu menanam 1,8 kali atau tidak sampai dua kali panen.

Di tempat terpisah, Jujung Sitorus SH mengatakan, persoalan infrastruktur pertanian yang membuat Indeks Pertanaman kita rendah.

Kinerja jaringan irigasi yang kurang baik membuat pengairan aliran sawah menjadi tidak terjamin. Karena indeks pertanaman rendah, maka produktifitas pertanian kita juga menjadi rendah.

Pembangunan infrastruktur pertanian bertujuan meningkatkan indeks pertanaman sehingga petani bisa panen beberapa kali dalam setahun.

Hanya dengan meningkatkan infrastruktur pertanian, khususnya jaringan irigasi ini, produktifitas lahan pertanian bisa ditingkatkan. Ketersediaan air melalui pembangunan irigasi pertanian menjadi sesuatu yang mendesak.

Masih lemahnya perhatian kita terhadap infrastruktur pertanian ini bukan semata karena ketersediaan anggaran, tapi juga karena sistem manajemen yang belum terpadu. Pengelolaan air dan irigasi yang masih terbagi-bagi dalam kewenangan pemerintah pusat, provinsi dan Kabupaten/Kota adalah salah satu sumbernya.(*e_red/mk/red)
Share:
Komentar


Berita Terkini