Diduga Jual Nama Kasi Intel Kejari Coba Peras Direktur RSUD Batubara Digelandang ke Polres

Editor: metrokampung.com
JI (kanan) saat menjalani pemeriksaan di Polres Batubara

Batubara - Metrokampung.com
Diduga menjual nama Kasi Intel Kejari Batubara seorang laki- laki mencoba melakukan pemerasan terhadap Direktur RSUD Batubara dr. Juri Freza, Rabu (21/11) digelandang ke Polres Batubara.

Laki-laki yang belakangan diketahui bernama JI warga Dusun V Desa Gambus Laut Kecamatan Lima Puluh Batubara  menelepon Freza dan mengaku disuruh oleh Kasi Intel Kejari.

Direktur RSUD Batubara dr. Juri Freza saat dikonfirmasi wartawan di Mapolres Batubara di Lima Puluh menerangkan sebelumnya ada orang yang  menelopon mengaku disuruh pak Haris, Kasi Intel Kejari Batubara  meminta bantuan untuk sosialisasi di Medan sebesar Rp. 5 Juta.

Kemudian Freza  menyuruh orang yang menelepon meminta bantuan untuk  datang  ke gedung DPRD Batubara di Lima Puluh karena dirinya sedang berada di tempat tersebut.  Namun yang datang adalah orang yang mengaku  suruhan.

Setelah menerima telepon tersebut, dr. Freza menghubungi Kasi Intel namun Kasi Intel  membantah menyuruh orang untuk meminta bantuan.

Saat itu  JI penyiar Radio Odan Pemkab Batubara  yang datang langsung  ditangkap dan diboyong ke  Kejari Batubara dan dari sana diteruskan ke Polres Batubara didampingi 3 orang staf Kejari Batubara.

Disebutkan Freza nomor HP yang sama pernah menhubungi Kadis Perhubungan Batubara.

Septian Napitupulu staf Sie Intelinjen Kejari Batubara menjelaskan pihaknya  mendapat informasi dari Direktur RSUD  tadi  siang yang mengatasnamakan Kasi Intel yang meminta uang.

" Kita minta agar yang bersangkutan ditangkap", terang Septian yang ikut mendampingi Direktur RSUD membawa JI ke Polres Batubara.

Ditambahkan Septian, Kejari Batubara  tidak pernah meminta uang kemana-mana apalagi sampai menyuruh orang.

Berbeda dengan pernyataan Direktur RSUD dr. Freza yang mengaku ditelepon seseorang yang mengatakan disuruh Kasi Intel Kejari Batubara, Kadis Kominfo Batubara Andri Rahardian,  AP   juga mengaku ditelepon seseorang namun sang penelepon mengaku polisi dengan nama Jimmi.

Seperti dituturkan Andri orang yang mengaku polisi tersebut meminta dirinya untuk mengirimkan anggota untuk gotong royong.

Masih menurut Andri, karena besok (22/11) memang ada kegiatan di Polres Batubara dengan serta merta Andri menyuruh JI yang merupakan anggotanya di Radio Odan milik Pemkab Batubara.

Kepada penelepon Andri memberikan nomor HP JI  dengan tujuan agar dapat ditemui. Namun ternyata si penelepon menyuruh JI untuk mengambil uang dari dr. Freza. Saat tiba di halaman gedung DPRD tersebutlah JI  langsung ditangkap dan diboyong ke Kejari dan selanjutnya ke Polres Batubara.

Saat dikonfirmasi wartawan di Polres Batubara, JI  mengaku  tidak mengenal sipenelepon dan juga dr. Freza.

Hingga saat ini JI masih menjalani pemeriksaan intensif di Unit Resum Sat Reskrim Polres Batubara. (Ebson AP/mk/red)
Share:
Komentar


Berita Terkini