Para narasumber kegiatan rapat FKUB Batubara untuk menciptakan kerukunan umat beragama. |
Batubara - Metrokampung.com
Persatuan di FKUB sebagai pilar kerukunan umat beragana membuat daerah damai, aman dan kondusif. Kerukunan antar umat beragama yang selama ini sangat baik di Batubara diharapkan terus terpelihara.
Hal itu disampaikan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Batubara Drs. Abdul Rahman, MM pada Rapat Konsultasi Dewan penasehat FKUB Batubara, dengan pengurus FK Gala dan FK Pala, di aula Kantor Bupati di Lima Puluh, Kamis (1/11).
Melalui thema dengan kegiatan rapat Konsultasi ini kita ciptakan sikap saling menghargai perbedaan dan menjunjung toleransi, Abdul Rahman dalam laporannya mengatakan dasar hukum pelaksanaan kegiatan FKUB yaitu UU Nomor 1 Tahun 1965, UU Nomor 8 Tahun 1985 dan Petaturan Menteri Agama (PMA) Nomor 9 dan 8 Tahun 2006. Sedangkan jumlah peserta yang diundang dan hadir sebanyak 80 orang.
Acara diikuti Plt Bupati Batubara Harry Nugroho diwakili Asisten III Attaruddin SH, Kajari Muliyadi Sajaen MH, Kapolres diwakili Kabag Sumda Kompol MA Ritonga SH, Pabung 0208 Asahan Mayor Inf Manurung, Kakan Kemenag Batubara H Ahmad Sofyan MA, Ketua MUI Batubara H Ghazali Yusuf Lc dan Ketua FKUB Batubara Drs Abdul Rahman MM.
Pemkab Batubara melalui Asisten III Setdakab Attaruddin, S.Pd, MM menyampaikan terimakasih kepada FKUB yang sudah mengundang jajaran dibawah. Diharapkan melalui kegiatan ini terjalin kerukunan umat beragama di Indonesia khususnya di Kabupaten Batubara.
Kabag Sumda Kompol MA Ritonga SH menghimbau semua peserta agar menyikapi segala persoalan secarapositif. Ritonga berharap FKUB saling kompak dan tidak mau di benturkan.
" Perbedaan pasti ada karena kita di ciptakan saling berbeda", ujar Ritonga sembari mengajak seluruh peserta dan warga Batubara untuk
menghindari informasi hoax seperti isu penculikan anak. Ritonga menyebutkan itu adalah isu yang sengaja dihembuskan oleh orang tidak bertanggungjawab.
Senada Pabung 0208 Asahan Mayor Inf Manurung menyatakan pihaknya senang dengan adanya pertemuan forum apalagi memasuki tahun politik. Melalui forum diharapkan tidak ada bentrok masalah agama di Kabupaten Batubara.
"Saya pikir ini lah Indonesia yang tergambar di Forum ini. Analisis, Indonesia ini tidak semua negara maju setuju. Negara-negara maju sedang merancang perang. Yang perlu diwaspadai isu keagamaan. Menjaga kerukunan ini dengan mematuhi peraturan. FKUB sebagai ujung tombak dimasyarakat agar taat hukum dan menebarkan kesejukan dimasyarakat", tambah Kajari Batubara Mulyadi Sajaen MH.
Kakan Kemenag Batubara H Ahmad Sofiyan MA mengungkapkan kerukunan antar umat beragama sudah terjalin sejak lama.
Dirinya mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan karena pembangunan dan investasi daerah tidak bisa berjalan jika daerah tidak kondusif. Mengenai perkembangan media sosial yang saat ini banyak diharapkan memberi informasi positif.
Diingatkan Sofyan agar menjauhi berita hoax. Para guru juga jangan menyampaikan materi negatif yang bisa memicu konflik.(Ebson AP/mk/red)