Gas Molen Mulai Langka di Rantauprapat, Pangkalan Prioritaskan Pengecer

Editor: metrokampung.com
Dua becak bermotor mengangkut puluhan tabung elpiji 3kg yang dibeli dari pangkalan M.Arifin di Jalan Siringo-ringo, Rantauprapat.

Labuhanbatu - Metrokampung.com
Gas 3 Kg mulai langka di Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu, Sumut. Pasalnya, diduga sejumlah pangkalan lebih memproritaskan para pengecer daripada menjual kepada rumah tangga.

Hal tersebut sesuai pantauan media ini disalahsatu pangkalan gas elpiji yang beralamat di Jalan Ringo-ringo, Kecamatan Rantau Utara, Senin (12/11/2018) petang.

Terlihat sejumlah warga yang memebawa becak barang sudah menunggu kedatangan mobil gas elpiji 3 kg didepan pangkalan yang bernama M. Arifin itu.

Tak lama berselang datanglah sebuah truk yang membawa gas elpiji subsidi itu. Dengan cepat penjual dan pembeli mengambil dan menyusun puluhan tabung melon itu kedalam becak barang masing-masing.

Sementara, Abi seorang warga Jalan Manggis, Komplek Pasar Gelugur mengeluhkan bahwa dirinya mengaku tidak diperkenankan membeli satu tabung gas 3kg tersebut dengan alasan diperuntukkan hanya untuk warga Kelurahan Bina Raga saja.

"Aku udah nunggu sebelum datang mobil gas nya, saat datang aku ngak dibolehkan beli dengan alasan hanya untuk warga Kelurahan Bina Raga. Tapi warga yang lebih jauh dibolehkan beli, bahkan puluhan tabung gas tiga kilo itu dibawa pakai becak barang," keluhnya sambari menunjuk kearah becak yang berisi puluhan tabung gas yang disubsidi pemerintah tersebut.

Warga lainnya, Paisal pemuda yang tinggal tak jauh dari Pangkalan M.Arifin juga turut mengeluhkan hal yang sama.

"Baru lagi dibongkar gas tiga kilo nya masak dibilang penjual udah abis, masyarakat yang beli aja sedikit, lebih banyak warga yang bawa becak barang yang beli sampai puluhan tabung. Ngak adil pangkalan ini, cabut aja izinnya ini" keluhnya kepada awak media.

Saat becak yang mengangkut puluhan tabung gas subsidi itu berangkat, awak media sempat membuntuti kemana dibawa gas tersebut. Ternyata benar apa yang dikeluhkan warga, pangkalan M.Arifin lebih memproritaskan jual kepada pengecer bahkan yang diluar domisi yang ditentukan daripada pengguna rumahtangga.

Pemilik pangkalan M.Arifin yang dikonfirmasi wartawan terkait pihaknya disebut lebih mengutamakan menjual kepada pengecer dari pada warga pengguna rumah tangga, apalagi pengecer tersebut diluar domisinya, berdali bahwa pengecer tersebut sudah menjadi langganannya.

"Kalau becak-becak itu sudah langganan, ini khusus kelurahan binaraga saja," dalihnya sembari meninggalkan awak media dan menutup pintu rukonya.

Terpisah Kabag Ekonomi Pemkab Labuhanbatu, Gargaran Siregar saat dikonfirmasi, Rabu (14/11) mengatakan bahwa pangkalan elpiji tidak boleh mengutamakan menjual kepada pengecer apalagi diluar domisi.

"Tidak. Harus mengutamakan warga yang berdomisili di wilayah kerjanya dulu serta UKM yang ada di wilayah penyalurannya dan harga tidak boleh melebihi HET yang di tetapkan oleh pemerintah setempat (Bupati)," katanya melalui pesan whatsapp, kepada wartawan. (AL/mk/red)



Share:
Komentar


Berita Terkini