Pelatihan Dasar-dasar Jurnalistik Bersama PWI Dan Akademis

Editor: metrokampung.com

Parapat-Metrokampung
Belajar meliput berita seperti belajar berenang, anda baru bisa jika punya keberanian masuk ke dalam air dan mulai berenang.

Menjadi wartawan juga begitu, kemahiran anda meliput dan seberapa cemerlang reportase anda tergantung pada pengalaman dan kesungguhan anda belajar. "Selama anda menghargai proses itu, selama itu pula pintu kesuksesan anda terbuka.

Hal ini di uraikan Davit Susanto SE pada pelatihan dasar Jurnalistik di Parapat Kabupaten Simalungun Propinsi Sumatra kepada peserta dari sejumlah Kabuaten/Kota yang dilaksanakan di Pora-pora Hotel Parapat pada jumat (23/11/2018).

Ia mengarahkan, pada prinsipnya mengawali karir di dunia jurnalistik mari kita pahami arti dari 5w+1H hingga pengembangan materinya.

"Mari kita sepakati, tak ada yang menodongkan pestol ke kepala anda dan memaksa anda menjadi wartawan. Anda datang atas kemauan sendiri, karena anda mencintai dunia tulis-menulis, mampu mengendus berita dan punya ikatan pada orang kebanyakan.


Asah lah kerajinan menulis anda, ketajaman akan berita dan kepekaan terhadap orang-orang di jalanan, asah lah selalu dan terus-menerus.

Menggerutu boleh, asal jangan terlampau banyak. Pikirkan selalu pembaca, pirsawan dan pendengar anda, katakan pada mereka sesuatu yang  baru setiap hari.

Itulah yang membuat mereka rela mengeluarkan Rp 1.000 atau Rp 2.000 dari kocek untuk selembar koran. Cari tahu siapa mereka dan menulislah untuk bisa mereka baca.

Membacalah setiap hari,  tiga atau empat buku setiap kali dan semua jenis majalah, bacalah sebanyak mungkin untuk menjadi penulis terbaik.

Sebab wartawan yang baik, hatinya jujur dia tak pernah mencuri-curi omongan dan bukan tipe orang yang gemar publisitas. Perkataan dan perbuatannya sama dan sejalan. Dia suka akurasi dan selalu mengecek fakta lebih dari sekali. Dia selalu berusaha melihat dua sisi dari sebuah kejadian.

Wartawan yang bijak, bekerja lebih dari sekadar melaporkan berita, dia bisa menggambarkan, menjelaskan dan mengintrepertasikan kejadian-kejadian kompleks dan persoalan pelik menyangkut orang per orang dan masyarakat secara keseluruhan.

Pada pertemuan yang di prakarsai media Kupas Tuntas itu, menghadirkan seluruh perwakilan biro-biro Kabupaten/Kota se Sumatra Utara yang di laksanakan di kota Pariwisata Parapat Kabupaten Simalungun.

Pimpinan Umum Media Cetak Kupas
Tuntas Anggiat Sihite dalam sambutannya memaparkan, Wartawan Kupas Tuntas wajib melakukan Komfirmasi dari narasumber, jangan biasakan membuat berita tanpa ada narasumber. 
Wartawan bisa dihargai karena tulisannya fakta ,tidak zamannya lagi wartawan hanya mengandalkan KTA  dan bentak-bentak Narasumber tapi tak pernah menulis. 

Dalam hal ini juga perlu saya beritahukan, dalam waktu dekat kita akn melaksanakan uji Kompetensi Wartawan (UKW)  ,bertujuan agar para wartawan turut mengindahkan arahan dari pihak Dewan Pers, walaupun sebenarnya itu bukan diatur didalam UU PERS No 40 Tahun 1999,namun tidak ada salahnya para wartawan memiliki sertifikat UKW  tersebut'Ujar Anggiat.  (JS/Lam)
Share:
Komentar


Berita Terkini