Dituding Pihak Panitia Pembebasan Lahan Tidak Konsisten, Masyarakat Sibisa Akan Boikot Pembangunan Insfrastruktur BODT

Editor: metrokampung.com

Sibisa-metrokampung.com
Pelaksanaan pembangunan Insprastruktur jalan Sibisa menuju Sigapiton sumber dana Badan Otorita Danau Toba (BODT) menuai protes dari warga setempat rabu (12/12/2018).

Sejumlah Warga mempersoalkan bila tanahnya diserobot untuk jalan tanpa  permisi dan juga ganti rugi dari pemilik tanah.

Santo Sirait dan kawan-kawan menjelaskan,  pada awalnya pembebasan tanah dibayarkan Pemerintah kepada warga sepanjang kurang lebih 2 kilometer dengan harga142.000 per meternya.


Jahara Sirait yang menunggu ganti rugi atas sebidang tanahnya sepanjang 410 meter, adalah bagian dari sambungan jalan dari 2 kilo meter yg dibayarkan pemerintah dengan alasan tanah selanjutnya tidak perlu dibayar karena masuk dengan register kehutanan  dengan patok kayu warna merah sudah ditentukan oleh pihak  PUPR Tobasa beserta Kepala Desa ketika itu.

Akan tetapi, hingga saat ini dirinya belum juga mendapatkan ganti rugi sebagaimana dalam sosialisasi yang dilakukan pihak panitia pembebasan baru-baru ini.


Dirinya menjelaskan, setelah pelaksanaan pembangunan jalan secara teknis sudah diluar patok yang ditentukan, sehingga saya harus dikorbankan sebanyak 1225 meter dengan haraga negosiasi  142.000 rupiah ketusnya.

Ia menjelaskan, bila pihak Pemerintah Tobasa tidak segera menyelesaikan persoalan ini, dirinya akan memboikot pekerjaan insfrastruktur sumberdana Otorita Danau Toba itu "tegas Jahara.

Pihak Panitia Pembebasan saat di konfirmasi menjelaskan, "bila masih ada pihak masyarakat yang belum terbayarkan, agar konfirmasi kepada Kepala Dinas PUPR Tobasa.(*e/red_mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini