H.Dr Buang Suardi saat di temui di ruangan Seketaris Dinas Kesehatan. |
Ratusan honorer di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Batubara terancam akan di rumahkan karena telah melakukan ujian evalusi terhadap honerer beberapa waktu lalu, Sabtu (26/01).
Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kabupaten Batubara Dr Dewi Chaylati, M,Kes melalui Sekretaris Dr Deni Syahputra didampingi Kabid Dr H Buang Suwardi, kepada wartawan, Senin (28/01) diruang kerjanya mengatakan, hasil ujian sudah terkunci dan honorer yang mendapat nilai rendah juga sudah ditandai.hasil ujian tersebut juga sudah diserahkan ke BKD. "Kami hanya penyelenggara, soal keputusan bukan ranah Dinkes", ujarnya.
Dr.Deny Syahputra menambahkan tes urine yang dilakukan oleh Dinas kesehatan mengakui ada sejumlah nama honorer yang diduga kuat positif narkoba.
"Ada, nama-nama itu sudah tercatat dan hasilnya akan segera kita umumkan, dari ujian yang digelar di duga banyak honorer yang tidak memenuhi standart, pasca dilaksanakan ujian evaluasi kompetensi tersebut.
Dari ujian yang digelar di duga banyak honorer yang tidak memenuhi standart sehingga mereka terancam 'dirumahkan'.
Di perparah lagi bagi honorer yang positif narkoba, terhadap mereka justru tak mengenal toleransi. Honorer yang teridentifikasi masalah ini bakal langsung diskorsing.
Dr Buang suardi kabid pelayanan kesehatan menyampaikan test urin tidak hanya terhadap honorer tetapi juga kita perlakukan sama dan tidak ada perbedaan.Narkoba adalah musuh kita bersama dan kami tidak akan memberikan toleransi kepada orang yang positif pemakai narkoba.
Evaluasi yang dilakukan Dinkes mendapat apresiasi dari sejumlah kalangan masyarakat di Batubara. Sebab dari sejumlah OPD yang mengevaluasi honor dilingkungnya masing-masing hanya Dinkes yang melakukan tes urine.
Mhd Saini Saragih Ketua Paguyupan Pemuda Kabupaten Batubara saat di temui Metrokampung.com di limapuluh menjelaskan mengaku mendukung penindakan yang dilakukan Dinkes Batubara. Sebab menurutnya penindakan narkoba sudah menjadi tugas banyak pihak karena narkoba musuh negara. "Apabila di temukan honorer positif narkoba patut untuk dikenakan sanksi, karena itu akan menimbulkan banyak dampak, baik pada dirinya sendiri maupun pada lingkungan kerjanya", pungkas Saragih. (damar/mk)