Hingga 2019, Proyek Cor Beton Senilai Rp 900 Juta di Sei Dua Labura Belum Rampung

Editor: metrokampung.com

TERBENGKALAI : Proyek cor beton di Jalan Dusun Sungai Dua Desa Air Hitam Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labura berbiaya Rp. 900 Juta hingga awal tahun 2019 belum rampung dan terbengkalai. Terlihat material bangunan berserakan disepanjang jalan. Foto dipetik, Sabtu (5/1).

Kualuh Leidong-metrokampung.com
Hingga awal tahun 2019, proyek cor beton di Jalan Dusun Sungai Dua Desa Air Hitam Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labura berbiaya Rp. 900 Juta belum rampung. Pasalnya, saat ini pekerjaan proyek itu terbengkalai dan masih sekitar 40 % pengerjaannya. Padahal seharusnya masa waktu proyek itu selesai di bulan Desember 2018 lalu.

Amatan metrokampung.com Minggu (6/1), sesuai papan plank proyek tertera nama proyek adalah pembangunan jalan semen di Jalan Pendidikan Dusun Sei Dua Desa Air Hitam Kecamatan Kualuh Leidong Labura dengan anggaran Rp. 950.837.000,- sumber dana BKPSU TA 2018. Pelaksana proyek adalah CV. Karya Kita dengan penanggung jawab Dinas PUPR Kabupaten Labura.

Tidak ada tanda tanda aktivitas dilokasi proyek tersebut, sementara pekerjaan proyek jalan semen itu masih beberapa meter yang baru terealisasi. Terlihat material bangunan berserakan disepanjang jalan tersebut.

Pihak dinas PUPR Labura, Romi, saat dimintai keterangannya melalui telepon selularnya mengakui pekerjaan proyek tersebut terbengkalai dengan dalih karena pengangkutan material proyek terhambat oleh jalan yang rusak didaerah tersebut. "Bahan material untuk proyek tidak bisa lancar diangkut kelokasi karena musim penghujan. Sehingga pekerjaannya terbengkalai, " dalih Romi.

Sementara itu, Kades Air Hitam Nawawi saat dimintai keterangannya menyampaikan bahwa pihaknya tidak ada menerima informasi terkait proyek jalan semen didesanya. Namun demikian sambungnya, alasan pihak dinas terkait yang menyebut jalan yang rusak sebagai penyebab proyek terbengkalai adalah tidak berdasar. Karena menurutnya untuk pekerjaan Dana Desa 2018 didesa itu bisa terlaksana sesuai waktu yang ditentukan.


"Kalau mengenai alasan mereka bahwa kondisi jalan yang menjadi alasan pekerjaan itu terbengkalai, maka itu tidak benar karena sejak awal bulan 12 jalan sudah bagus dan material bisa masuk. Contohnya DD desa kami bisa rampung kok. Intinya saya juga terkejut kalau ada proyek yang mulai dikerjakan pada pengujung tahun 2018 karena pemberitahuan pun tak ada. Selain itu volume proyeknya juga tidak bisa kita ketahui karena tidak ada di planknya dan tidak ada komunikasi dengan pihak desa," cetus Nawawi.

Senada juga dikatakan Kadus Sei Dua Aman, mempertanyakan pekerjaan proyek jalan semen tersebut. "Kita hanya bertanya, jika proyek terbengkalai seperti ini apakah tidak melanggar peraturan?. Kalau saya dan masyarakat tidak keberatan yang penting terealisasi bangunan ini. Tapi jangan asal dikerjakan. Kita khawatirkan kualitasnya berkurang karena terbengkalai seperti ini ditambah lagi tidak ada volume proyek di planknya, " ucapnya didampingi Ilham (40) warga setempat lainnya. (laban/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini