Objek Wisata Baru di Kecamatan Gunung Meriah, Air Terjun Pohon Damai Desa Simempar

Editor: metrokampung.com

Gn Meriah - metrokampung.com
Pohon Damai Simempar namanya, merupakan objek wisata baru air terjun di Desa Simempar, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Deliserdang. Akhir Oktober 2017 lalu, objek wisata baru tersebut mulai dibuka untuk umum.

Kenapa dinamakan pohon damai Simempar ? Dikarenakan ada sebuah pohon berukuran besar menuju air terjun dan jika bergandengan tangan beramai-ramai mengelilingi pohon tersebut, seakan memeluknya, maka akan merasa damai.




Bagi warga di sana, hulu Sungai Lau Buaya yang merupakan lokasi air terjun merupakan tempat sakral untuk meminta hujan. Cerita mistis pun kerap ada di tempat itu. Punbegitu bagi pengunjung tidak perlu takut, asal tak berbuat yang aneh-aneh.

Bahkan ada lokasi di aliran sungai tersebut menyerupai danau tidak diketahui kedalamannya. Warga di sana menyebutnya mata kucing. Entah sudah berapa kali, warga coba mengukur kedalamannya dengan mengikat batu pakai tali. Tetap saja usaha warga tak membuahkan hasil.

Sepintas, saking jernihnya air di mata kucing tersebut, pengunjung bisa melihat wujud wajah manusia di dalam airnya. Selain itu pada dinding air terjun juga ada bebatuan menyerupai wajah manusia berukuran raksasa.

Hutan yang masih asri dan air sungai yang cukup jernih, membuat pengunjung betah berlama-lama. Jarak tempuh 2 jam pulang pergi dari pos Objek Wisata Pohon Damai ke lokasi air terjun dengan berjalan kaki-karena memang tidak bisa dilalui dengan kenderaan apapun termasuk kreta, karena kemiringannya mencapai 45 hingga 90 derajat, tak membuat pengunjung membatalkan niatnya. Setiba di tempat yang dituju, rasa lelah semuanya terbayarkan.

Objek wisata air terjun Pohon Damai merupakan hulu Sungai Buaya yang berada di Desa Silindak, Kabuapten Deliserdang dan Sungai Ular pembatas Kabupaten Deliserdang dengan Serdang Bedagai.

Disambut Kades Yang Ramah
Menuju Desa Simempar ada beberapa rute jalan yang bisa jadi alternatif pilihan untuk mencapai desa tersebut, diantaranya melalui Medan-Lubukpakam-Bangun Purba- Simempar atau Medan-Delitua-Tiga Juhar-Simempar maupun Medan-Berastagi- Kabanjahe-Saran Padang-Simempar.



 Semua rute tersebut bisa dilalui mobil maupun kreta. Setibanya di Desa Simempar biasanya pengunjung disambut oleh Kepala Desa maupun perangkat kantor desa dan beberapa warga pengelola objek wisata air terjun Simempar. Mereka mengantar pengunjung ke posko dan mengizinkan untuk beristirahat.

 Kades, Sekdes maupun warag di sana sangat ramah dan penuh kekeluargaan. Pengunjung diperlakukan bak keluarga sendiri. Objek wisata tersebut merupakan Badan Usaha Milik Desa (BumDes). Di Desa Simempar maupun di posko sangat sulit jaringan hape, sehingga jika ingin mencari sinyal harus balik ke kampung atau di gerbang masuk desa.

Wajib Menggunakan Jasa Ranger
 Biasanya, sebelum berangkat ke lokasi air terjun dari pos 1 diberi briefing pengarahan dari pihak pengelola. Dan kalau beruntung pengunjung yang berangkat menuju air terjun di ranger oleh Kades Simempar, Wari Tarigan maupun Sekdes Tarsim Tarigan.

 Keduanya cukup handal dan mumpuni dengan wilayah tersebut. Paham betul dengan seluk beluknya. Termasuk hal-hal yang dilarang di tempat itu.

 Ada beberapa aturan yang diterapkan pihak pengelola dan agar dipahami. Masuk ke kawasan wisata air terjun Simempar diwajibkan memakai jasa ranger. Biaya registrasi dikenakan Rp 10 ribu dan biaya ranger Rp 100 ribu per rombongan.

 Jika ingin melakukan pendakian pengunjung diharapkan melapor lebih dulu kepada kepala desa atau warga yang ada di lokasi tersebut. Dilarang membawa narkoba dan batas trekking terakhir menuju objek wisata air terjun paling lama jam 13.00 wib.

"Jagalah kebersihan selama berada di objek wisata dan bawa kembali sampah,"ujar Tarsim Tarigan kepada setiap pengunjung.

Info lain, bagi pengunjung yang ingin membuang hajat gak perlu khawatir. Karena pihak pengelola menyediakan toilet di posko registrasi. Sebaiknya menggunakan sepatu atau sandal trekking.

Periksa kembali kendaraan yang digunakkan sebelum melakukan perjalanan, dikarenakan masih sedikit bengkel yang ada di beberapa desa yang akan dilalui. Di Desa Simempar tidak ada bengkel sama sekali. (dra/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini