4 Pelaku Pembunuhan Kader IPK Ditangkap, Puluhan Masih Diburu

Editor: metrokampung.com
foto istimewa.

Medan,metrokampung.com
-Satuan Reskrim Polrestabes Medan berhasil menangkap 4 pelaku pembunuhan terhadap kader Ikatan Pemuda Karya (IPK), Jarisman Saragih (22), yang terjadi di Jalan Cemara, Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang pada Sabtu (2/2/2019). Keempat pelaku adalah Riki, Dicky, Danu dan Fadli. Polisi masih memburu puluhan pemuda lainnya yang terlibat tewasnya korban.

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto kepada wartawan, Selasa (5/2/2019), mengatakan, keempat pelaku yang sudah diberikan tindakan tegas ini mengaku melakukan penganiayaan hingga korban tewas dengan menggunakan benda keras dan tajam.

Kapolrestabes pun meminta kepada para pelaku yang belum tertangkap untuk menyerahkan diri dengan baik-baik. Sebab, petugas tidak segan memberikan tindakan tegas untuk melumpuhkan para pelaku yang sudah diketahui ciri-cirinya itu.

"Kemanapun mereka kabur akan diburu hingga dapat. Tidak ada kendor untuk memburu para pelaku lainnya yang kabur hingga keluar daerah, " ujarnya.

Untuk itu, sambungnya, diharapkan kedua belah pihak harus menahan diri dan menjaga suasana tetap kondusif di Kota Medan. "Kita harapkan tidak ada lagi bentrokan antar organisasi masyarakat di Kota Medan, " tambahnya.

Dadang juga salut, masyarakat lain tidak terpancing dengan adanya aksi bentrokan kedua ormas terbesar di Kota Medan tersebut. "Kita jago Medan kondusif, " tandasnya.

Dari lokasi bentrok petugas berhasil menyita barang bukti, puluhan senjata tajam, sejumlah panah beracun, tombak, dua unit senapan angin.

Diberitakan sebelumnya, suasana di Jalan Cemara, Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan dihebohkan dengan tewasnya kader IPK, Sabtu (2/2/2019) petang. Korban Jamin Saragih tewas dalam posisi terkapar dengan mengenakan baju seragam IPK.

Sebelum kejadian, diketahui korban baru selesai mengikuti pelantikan PAC IPK Kecamatan Medan Timur dan PAC IPK Medan Perjuangan di Lapangan Gajah Mada, Jalan Krakatau, Medan. Selanjutnya, sekitar pukul 16.00 WIB, korban pulang dengan menggunakan sepeda motor menuju Jalan Cemara tujuan Desa Pematang Johar, Kecamatan Labuhan Deli.

Namun setibanya korban di Jalan H Anif, ia dihadang oleh sejumlah orang tak dikenal yang diduga dari kubu Ormas kepemudaan lain. Kemudian ia pun dikeroyok hingga akhirnya korban meninggal dunia.

Ketua DPD IPK Kota Medan, Thomas Purba menilai, pengeroyokan terhadap kadernya tersebut merupakan suatu perbuatan yang tidak berprikemanusiaan, dan tidak sportif dilakukan oleh sebuah organisasi.

"Seharusnya orang (korban) yang sudah tidak berdaya tidak boleh diperlakukan seperti itu. Satu orang dianiaya oleh puluhan orang sungguh tidak punya prikemanusiaan," ungkapnya kepada wartawan, di Kantor DPD IPK Medan Jalan Burjamhal, Medan, Senin (4/2/2019).

Selain itu, Thomas juga menegaskan jika kejadian ini bukanlah bentrok. Melainkan sebuah penghadangan, penganiayaan dan pengeroyokan yang dilakukan oleh puluhan orang.

"Ini bukan bentrok, melainkan dicegat oleh kurang lebih 50 orang. Jadi sudah perencanaan dari awal. IPK tidak ada melakukan penyerangan," ujarnya.

Thomas mengatakan, selain merenggut nyawa satu orang, kejadian ini juga mengakibatkan satu orang kader IPK lainnya mengalami luka-luka. Satu kader tersebut, ujar dia, mengalami luka tembak dan dipanah.

"Mereka dipersenjatai, jadi ini sudah direncanakan. Kami minta polisi bertindak tegas menangkap pelaku, dan aktor intelektual dibalik kejadian ini," imbuhnya.

Thomas menduga ada motif lain dalam peristiwa ini, khususnya yang berhubungan dengan penyelidikan kepolisian soal perambahan hutan.

"Saya kira mungkin ini ada hubungan. Mungkin pengalihan dari masalah kemaren (alih fungsi hutan jadi perkebunan sawit), sehingga perhatian warga menjadi teralihkan," tegasnya.

Untuk itu, Thomas mengaku jika IPK siap mendukung Kepolisian dalam menuntaskan masalah ini. Selain itu ia juga mengaku, jika saat ini kepolisian telah mengamankan 3 orang terduga pelaku.

"Kalau memang kita sama-sama menginginkan kota Medan dan Indonesia kondusif, ini harus ditindak tegas. Semua pelaku harus ditangkap, supaya ini kejadian ini tidak terulang," pungkasnya.

Ketua Karateker MPC PP Deli Serdang, Edison Sianturi, mengatakan, sesuai laporan yang diterimanya dari Ketua PAC Percut Sei Tuan yang telah melakukan investigasi atas kasus tersebut, hasilnya tidak ditemukan atau tidak ada anggota PP yang terlibat melakukan penganiayaan itu.

"Atas peristiwa yang terjadi itu, jangan terlampau gegabah untuk menuduh jika pelakunya mutlak dilakukan oleh kader PP," ungkapnya kepada wartawan, Senin (4/2/2019).

Berdasarkan hasil investigasi itu pula, jelasnya, tim di lapangan menemukan bahwa peristiwa itu dilakukan oleh oknum masyarakat. Karenanya, ujar dia, pihaknya melihat, jika kasus yang terjadi itu tidak ada kaitannya dengan Pemuda Pancasila.

"Itu murni masyarakat. Karena itu, kita perintahkan agar semua kader untuk tetap menahan diri dan menjaga kondusifitas Kota Medan," tegasnya.

Untuk itu, Edison meminta kepada pihak kepolisian agar dapat dengan cepat mengusut tuntas kasus tersebut, supaya permasalahannya dapat segera tuntas (clear).

Selain itu, ia juga mengaku, jika nanti ada anggota PP yang terbukti sebagai pelaku, dirinya berjanji jika pihaknya akan menyerahkan secara langsung ke pihak yang berwajib.

"Tapi kita minta pihak berwajib juga pro aktif lah. Jangan terlalu lama mengungkap kasus ini," tandasnya.(mb/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini