Nantang, Eh Gitu Dipolisikan Terlapor KDRT Ngajak Damai

Editor: metrokampung.com
Ratna (53) mertua YN alias Buyung yang alami patah bahu diduga karena didorong YN.
Batubara - Metrokampung.com
Sesuka hati memukul istri malah ketika dilerai warga dan dimediasi Kepala Desa, seorang suami terduga kasus KDRT malah menantang. YN alias Buyung  (44) warga Dusun Pelangi, Desa Bulan-bulan, Kec Lima Puluh Pesisir, Kab Batubara dengan lantang  berujar tindakan penganiayaan yang dilakukannya untuk memberi pelajaran.

Namun setelah mengetahui dirinya dilaporkan ke polisi oleh adik iparnya sontak Buyung 'merengek' ngajak damai.

Permohonan perdamaian tersebut dinyatakan keluarga YN setelah kasus itu diadukan ke Polres Batubara dan telah pula viral di media sosial.

"Iya, kemarin malam pihak keluarga YN sudah datang dan minta tolong kasus yang dilaporkan di damai saja. Namun permintaan tersebut belum diaminkan terlapor", kata salah seorang keluarga pelapor Rospitawati, SE, kepada wartawan, Minggu (10/02/2019) petang, di Indrapura, Kec. Air Putih.

Menurut  Rospita, permintaan perdamain pihak terlapor kemungkinan dapat dipenuhi, akan tetapi selesaikan terlebih dahulu pengaduan yang sedang dalam proses pihak kepolisian.

"Ngak bisa 'ujuk-ujuk' berdamai, selesaikan dulu proses di kepolisian", imbuh Rospita menirukan Putra Ramadhan pelapor yang merupakan adik kandung korban dugaan KDRT tersebut.

Diberitakan sebelumnya, kasus itu dilaporkan karena YN diduga telah menganiaya istrinya Rena Rapika (30) hanya karena menolak diajak suaminya merantau ke Sibolga.

Akibat penolakan Rena, pria yang menikahinya tiga tahun lalu menghadiahi Rena dengan bogem mentah.

"Rena ngak mau ikut karena mamak masih sakit. Bahu mamak patah dan pinggangnya sakit akibat terjatuh di kamar mandi setelah didorong YN. Saat itu mamak mau melerai YN yang memukul anaknya yang baru berusia 2 tahun menggunakan sapu lidi", timpal Putra.

Diceritakan Putra, YN pulang sekitar pukul 21.30 WIB Rabu (06/02). Malam itu korban yang merupakan istri YN sedang menonton TV. YN kemudian menarik korban ke kamar.

Tak lama kemudian Putra mendengar korban menjerit dari dalam kamar lalu masuk ke kamar yang tidak tertutup. Putra mengatakan jangan ribut karena mamaknya sedang sakit.

Saat melihat mulut korban berdarah,  Putra menanya kepada Rena dan dikatakan dipukul oleh YN. Putra keberatan atas sikap YN sehingga  menegor dan melerai sehingga YN meninju muka Putra.

Warga yang mendengar suara gaduh dan jeritan segera berhamburan dan melihat korban yang berlumuran darah dari mulutnya yang pecah akibat dipukul YN.

Ditambahkan Putra, tiga hari sebelum Rena dibogem YN, terjadi dugaan penganiayaan terhadap Lajang  yang merupakan anak kandung YN serta terhadap Ratna ibu kandung Putra.

Masalahnya sepele, Lajang tidak mau mandi sehingga YN menariknya ke kamar mandi dan memukulnya dengan sapu lidi.

Melihat itu Ratna yang merupakan mertua YN berniat melerai dan mengambil Lajang yang merupakan cucunya, namun YN tidak terima malah mendorong mertuanya hingga jatuh dan mengalami patah bahu dan tangan kanan serta lebam di pinggang sebelah kanan.

Tak terima perlakuan kasar YN terhadap istri, anak dan mertuanya, Putra melaporkan kasus tersebut ke Polres Batubara, Jumat (08/02/2019) berdasarkan LP No : LP/40/II/2019/ SU/Res Batubara tanggal 8 Februari 2019.(eps/mk)

Share:
Komentar


Berita Terkini