Pelaku Cabul Anak Yatim Berkeliaran di Wilkum Polsek Percut

Editor: metrokampung.com

Tembung - metrokampung. com
Sungguh malang nasib siswi kelas VI SD di Desa Kolam. sebut  namanya Melati (nama samaran). Sejak ditinggal mati ibunya, gadis kecil malang itu tinggal bersama nenek dan ibu tirinya Darnita (35) di Jalan Utama I, Dusun II, Desa Kolam, Kecamatan Percut Sei Tuan, sementara ayahnya Gusnan (37) bekerja di Aceh sebagai kuli penggali kabel listrik bawah tanah. Melati diperkosa tetangga sebelah rumahnya yang masih bertalian famili dengannya.

Diungkapkan Melati di Tembung, Senin (18/2/2019), dengan berlinang air mata sedih Melati yang masih duduk dikelas VI SD Inpres Sore itu bahwa Selasa, tanggal 12 Februari 2018 yang lalu, sekitar pukul 15.30 wib, dirinya yang baru pulang sekolah meletakkan tasnya di depan rumah karena hendak mencari neneknya yang kebetulan sedang di jalan. Saat itu Agus (pelaku) yang sedang di teras rumahnya memanggil Melati untuk disuruh membeli rokok.

Melati tidak menaruh curiga karena antara pelaku masih ada hubungan famil. Usai mengganti pakaian sekolahnya dengan pakaian rumah iapun datang ke rumah Agus dan menanyakan mana uang untuk beli rokonya. Namun Agus menyuruh masuk kedalam rumah seakan Agus sedang mengambilkan uangnya di kamar.

Saat itu Melati disuruh duduk di ruang tamu. Tiba-tiba Agus menuduh Melati ngomong ke mamak Agus dirinya nyolong kreeta di depan rumahnya. Melati kaget dan menyangkal tuduhan Agus kepadanya.  Karena apa yang dituduhkan Agus tidak pernah ia ucapkan sama sekali.  Punbegitu  Agus terus memaksa Melati untuk mengaku. Selanjutnya Melati disuruh Agus menjumpai mamak pelaku di dalam kamar.

Setiba di kamar, mamak pelaku ternyata tidak ada. Agus yang sudah  niat jahat langsung mengunci pintu kamarnya.

“Aku ditidurkan di kamar, aku sempat meminta kepada pelaku agar tidak diapa apai. Aku juga sempat berteriak minta tolong sama nenek, rupanya pelaku mengeluarkan arit sambil membentakku. Diam kau, nanti aku cucuk kau nanti. Ya aku terdiam walaupun masih terisak tangis”, aku Melati.

Tidak sampai disitu saja, lanjut Melati, pelaku langsung membuka paksa celana Melati dan membuka celannya  sendiri. Dengan ancaman arit Melati berhasil diperkosa pelaku. “Aku diancam pak, kalau aku berteriak aku dicucuk pakai arit itu, pak. Saat itu aku mau nangis pak, tapi aku dibentaknya dan disuruhnya diam”, sebut Melati.

Masih menurut Melati, Agus juga mengancam agar dirinya tidak buka mulut kepada siapapun termasuk bapak dan mamak Agus.  Kalau sampai dilakukan Melati, Agus akan membunuhnya.  Dengan berlinangan air mata sambil menahan perih di kemaluannya, Melati melaporkan kejadian itu kepada neneknya, sang nenek langsung menelepon orang tua Melati.  Mendapat kabar tak sedap itu Gusnan yang lagi kerja di Aceh menyuruh istrinya Darnita melapor ke Polsek Percut Sei Tuan dan Gusnan pun bergegas pulang kerumahnya di Desa Kolam.

Esok harinya, Darnita ibunya Melati melaporkan Agus sebagai tersangka yang mencabuli anaknya  ke Polsek Percut Sei Tuan dengan Nomor STPL/ 436/ K/ II/ 2019/SPKT PERCUT pada 13 Februari 2019 sekitar pukul 15.00wib, diterima oleh Bripka Deny Nurdiansyah. SH. Namun pihak Polsek Percut Sei Tuan hingga kini diduga tidak menanggapi laporan kasus pencabulan yang menimpa putri yatim tersebut.

Kedua orang tua Melati, Darnita dan Gusnan merasa sedih, pelaku (Agus) yang disebut sebut pengedar sabu sabu itu masih berkeliaran. kejadian yang menimpa anaknya tersebut memang sangat memilukan, bagaimana tidak, “anak yang masih SD tega kali pelaku memperkosanya padahal masih tetangga sebelah rumah.

“Bahkan antara pelaku dengan kami masih bertalian saudara atau wawak. Kami minta kepada bapak Polisi untuk menangkap pelakunya dan memprosesnya secara hukum. Jangan nanti ada korban yang lainnya”, ujar Darnita memohon kepada Polsek Percut Sei Tuan. (dra/mk)

Share:
Komentar


Berita Terkini