Warga Demo Pos Retribusi Pamandian Air Panas

Editor: metrokampung.com



KARO – METROKAMPUNG.COM 
Warga Desa Semangat Gunung, Kecamatan Merdeka, Sabtu (9/3), sekitar pukul 09.00 wib, menggelar unjuk rasa ke pos pengutipan retrIbusi pariwisata milik Pemda Karo, yang letaknya hanya beberapa meter jelang kampung mereka.

Aksi yang dilakukan warga berkaitan erat dengan rasa kecewa terhadap minimnya keperdulian pemerintah, khusunya Pemerintah Kabupaten Karo, terhadap pembangunan di desa mereka yang senantiasa ramai dikunjungi wisatawan karena adanya objek pemandian air panas.

Kerusakan jalan menuju objek wisata air panas yang keseluruhannya  dikelola oleh  warga desa, namun sejak lama tidak mendapat sentuhan perbaikan disamping minimnya penerangan lampu jalan ,   kesal dengan ketidak pedulian pemerintah yang hanya bisanya mengutip retribusi inilah yang mengawali niat mereka melakukan aksi.

Permintaan  Kadis pariwisata Karo, Ir.Mulia Barus yang ditolak warga.

" Kami heran mengapa ada pengutipan retribusi pariwisata di kampung ini. Semua pemandian air panas di desa ini milik warga dan dikelola secara swadaya. Gunung Sibayak juga sudah dikelola Kehutanan Provsu. Jadi apa dasar pengutipan. Kami duga ini pungli," ujar Surbakti, salah seorang warga yang berorasi didepan Kadis Pariwisata, Ir.Mulia Bangun , Camat Merdeka, Terang Ukur Br Surbakti.S.Sos dan David Girsang mewakili Dinas PUPR.

Menurut Surbakti kalaupun ada payung hukum dalam pengutipan retribusi, kiranya bagi hasil terhadap pembangunan desa mereka sudah sepantasnya menjadi priorotas Pemda Karo.

Bukan hanya menyoroti tentang isi Perda nomor 05 tahun 2012 pasal 24 tentang objek wisata , warga yang berorasi  juga menyinggung tentang Operasi Tangkap Tangan ( OTT ) yang dilakukan pihak kepolisian Polres Tanah Karo pada Minggu (30/9/2018) tahun lalu. Yang mana dari penangkapan itu turut disita barang bukti berupa uang sebanyak Rp. 28.8 juta dan tiket retribusi masuk sebanyak 38 blok. Sedangkan 7 pelaku pungli yang terkena OTT itu turut digelandang ke Mapolres Karo.

“Setahu Kami OTT itu tertangkap tangan. Dan dilakukan Operasi Tangkap Tangan itu tandanya sudah kuat dan cukup bukti untuk ditangkap,” teriak Surbakti yang dijawab serentak warga lainnya kalau Pos Retribusi selama ini dijadikan ajang praktek pungli terbesar di Tanah Karo.

Warga juga menuntut sebelum jalan desa mereka  diperbaiki, aksi pengutipan retribusi bagi para pengunjung jangan dulu dilakukan.

Aksi protes warga ini ternyata tidak mampu dijawab oleh perwakilan Pemkab Karo yang terdiri dari Kadis Pariwisata, Ir.Mulia Bangun , Camat Merdeka, Terang Ukur Br Surbakti.S.Sos dan David Girsang mewakili Dinas PUPR .

“Permintaan saudara sekalian akan kami sampaikan kepada pimpinan yang lebih tinggi,”ujar Mulia Barus. Kadis Pariwisata ini juga meminta warga untuk membuat tuntutannya terkait pengutipan retribusi secara tertulis, namun serentak ditolak warga.

Adapun kelima tuntutan warga Desa Semangat / Rajaberneh , Perbaikan Jalan , Kontribusi Pengutipan Untuk Desa  , Tenaga Kerja Lokal , Penerangan Lampu Jalan dan Penanggulangan Sampah. (amr/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini