Gus Irawan Menjadi Narasumber di Seminar Swasembada Listrik

Editor: metrokampung.com
Ketua Komisi VII DPR RI Gus Irawan Pasaribu saat berada di seminar nasional Swasembada listrik untuk kebangkitan ekonomi rakyat.

Labusel - Metrokampung.com 
Ketua Komisi VII DPR RI Gus Irawan Pasaribu menjadi narasumber di seminar nasional Swasembada listrik untuk kebangkitan ekonomi rakyat, Rabu (10/4/2019) convention hall Blok IX, Labuhanbatu Selatan (Labusel), Sumatera Utara.

Dalam kesempatan itu, dia mengatakan motivasi pelaksanaan Seminar itu berawal dari pelaksanakan Seminal dan sosialisasi 4 pilar Kebangsaan di desa Asam Jawa beberapa waktu lalu.

Pada saat itu, kata dia terjadi pemadaman listrik. Sontak karenanya, tak ada pengeras suara. Dan ruangan menjadi lebih panas. Karenanya, kata Gus Irawan, masyarakat harus diberitahu kondisi kelistrikan yang ada.

"Karenanya masyarakat harus mengetahui kondisi kelistrikan kita," kata Ketua Partai Gerindra Sumut ini.

Data yang diperoleh dari pihak PT PLN, kata Gus ketika tahun 2015 Sumut dalam kondisi defisit daya listrik. Beban puncak tertinggi SBU di tahun 2015 adalah sebesar 1.841 Mega Watt (MW) dan daya mampu pasok sebesar 1.651 MW sehingga defisit sebesar 190 MW.

Beban puncak tertinggi regional Sumatera terjadi pada tanggal 11 Desember 2018. Tetapi reserve margin masih rendah, PLN terus berupaya untuk melakukan percepatan konstruksi pembangkit sesuai dengan RUPTL 2018-2027.

Maka, setelah menjadi Ketua Komisi VII DPR RI, dia kata Gus menargetkan dua hal. Yaitu, mengatasi harga gas yang mahal. Kemudian soal defisit listrik.

"Saya orang ekonomi. Jadi faham ekonomi tidak akan bisa tumbuh lebih baik jika energi listrik defisit.

Tahun 2016 itu, bisa diatasi dengan mendatangkan pembangkit terapung yang di Belawan dengan daya 240 Mw hingga 480 Mw.

Tapi soal listrik bukan hanya dimasalah pasokan daya. Makanya dia mengimbau pihak PT PLN mengadakan sosialisasi.

"Kita mesti memberi pemahaman kepada masyakarat suapaya faham situasinya," tambah Gus.

Karena ada 3 persoalan listrik. Pasokan daya, gardu induk dan jaringan. Sering kali, kata dia, masalah pemadaman listrik dikarenakan jaringan yang sampai kepada masyarakat terdampak efek alam. Yakni, dampak cuaca dan hujan, tumbang pohon dan putus kabel.

Ketua Panitia Dedi Arfan Sinaga dalam kesempatan itu mengatakan peserta seminar yang hadir berkisar 500-an warga yang berasal dari sejumlah daerah di Labusel.

Pada kesempatan itu juga, tertampung sejumlah aspirasi masyarakat yerkait penyediaan jaringan listrik di beberapa desa yang belum terterangi lamou listrim pihak PT PLN. (AL/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini