 |
| Ketua Paguyuban Pemuda M. Saini alias Solong memberi santunan kepada fakir miskin dan orangtua jompo. |
Batubara - Metrokampung.com
Paguyuban Pemuda Kabupaten Batubara, Kamis (4/4/2019) menggelar kegiatan bakti sosial (baksos) di Desa Mangkai Baru, Kec Lima Puluh, Kab Batubara.
Baksos yang dihadiri ratusan warga tersebut meliputi sejumlah kegiatan diantaranya khitanan massal serta pemberian santunan fakir miskin dan orang tua jompo.
Ketua Paguyuban Pemuda Kab Batubara Mhd Saini Saragih akrab disapa Abah Solong, dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada elemen masyarakat Batubara khususnya warga Desa Mangkai Baru yang mendukung kegiatan tersebut.
Menurut Solong, kegiatan tersebut diadakan sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap masyarakat dengan harapan bisa membantu meringankan beban masyarakat yang membutuhkan. Selain itu juga untuk memperkokoh tali silaturahim antar masyarakat desa dan pemuda.
Pada kesempatan itu Solong juga mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) dan DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan Polres Batubara yang turut mendukung kegiatan dengan menurunkan tenaga medis dalam pelaksanaan khitanan massal.
Solong berharap, dengan kegiatan ini pemuda Batubara bisa lebih berinovasi bagi kemajuan desa dan berkontribusi untuk Indonesia seiring dengan program pemerintah RI.
Pantauan wartawan, antusias masyarakat mendukung kegiatan tersebut melahirkan gagasan yang bersifat dadakan.
Seratusan warga yang dinominasi kaum ibu seketika bangkit dan menggelar deklarasi mendukung pasangan capres Jokowi - Amin.
"Sebagai bentuk terima kasih kami kepada pemerintah, kini kami menyatakan sikap mendukung Jokowi", ungkap Risma salah satu tokoh wanita di desa tersebut disambut spirit ibu-ibu lainnya dengan yel-yel 'hidup pak Jokowi. Jokowi - Amin Satu priode lagi", ungkap mereka.
Terpisah, Ketua DPD PPNI Kab Batubara Musli Ardi, S. Kep, NErs ditemui wartawan menyebutkan pihaknya mendukung baksos yang digelar paguyuban pemuda Batubara.
"Kegiatan ini langsung menyentuh kepada masyarakat. Jika dihitung dari sisi materi mungkin nilainya tidak seberapa, tetapi bagi anak-anak yang dikhitan akan menjadi kenangan seumur hidupnya", ujar Ardi. (ebson ap/mk)
