Dikhawatirkan Rubuh, Begini Kwalitas Kerja Kepala Desa Kuta Dame

Editor: metrokampung.com


Pakpak Bharat, metrokampung.com
Pemerintah telah mengucurkan Rp 187 triliun untuk dana desa. Alokasi dana desa ini terhitung sejak 2015 hingga saat ini.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Eko Putro Sandjojo mengatakan anggaran tersebut bisa dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur dasar di 74.957 desa se-Indonesia.

Infrastruktur yang bisa dibangun dengan dana desa seperti jalan perkampungan, sarana air bersih, MCK, irigasi, DLL dengan kualitas yang baik dan terjamin dan sesuai dengan harapan masyarakat desa.

Namun, kelihatannya sangat berbanding terbalik dengan  hasil yang dikerjakan oleh kepala Desa di desa kuta dame kecamatan kerajaan kabupaten Pakpak Bharat tersebut, pasalnya masih ada kegiatan yang dikerjakan dengan asal jadi dan resikonya sangat membahayakan masyarakat sekitar serta masih ada yang dilaksanakan tanpa plang proyek jelas kesannya kurang ada transparansinya.

Dikutip dari media nasional, bahwa presiden Jokowidodo pernah mengatakan meminta  agar anggaran dana desa benar-benar dimanfaatkan, agar semua desa menggunakan material lokal dan menggunakan padat karya tunai yang nilainya Rp 187 triliun itu agar berputar di desa dan menghidupkan ekonomi di desa

Kembali pantauan media metrokampung.com di lokasi pada Jumat (19/07/2019) sekitar pukul 16.00 tembok penahan Madrasah ibtidaiyah swasta (MIS) yang dilaksanakan pada akhir tahun 2017 lalu yang menelan  anggaran sedikitnya Ratusan juta rupiah, semakin retak dan dikhawatirkan roboh, resikonya dapat membahayakan para pengendara yang melintas dan juga masyarakat setempat.

Warga hingga saat ini masih berharap penegak hukum untuk turun dan segera memeriksa segala aspek pekerjaan yang ada di desa kuta dame pakpak bharat tersebut.

"Kalau bisa diperiksa lah dulu pekerjaan dana desa ini, kami juga tidak mau jikalau ada penyelewengan disini, jadi tolong lah bapak penegak hukum untuk turun ke desa kuta dame pakpak bharat ini," ujar warga setempat yang tidak ingin ditulis namanya.(vik/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini