Pemerintah RI Tetapkan Batubara Rawan Bencana, 410 Relawan Dilatih Sikapi Bencana

Editor: metrokampung.com

Batubara - Metrokampung.com
Menyikapi permintaan Pemkab Batubara yang meminta pemerintah melalui Kemensos tahun 2018, pemerintah telah menetapkan Kabupaten Batubara sebagai daerah rawan bencana.

Terkait hal tersebut Kemensos akan menetapkan Desa Perjuangan Kecamatan Sei Balai Kabupaten Batubara sebagai kampung siaga bencana.

Demikian disampaikan Bupati Batubara Ir H Zahir MAP melalui Kadis Sosial Drs. Bahrumsyah (foto) kepada wartawan di kantornya di Desa Perupuk Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Rabu (24/07).

Dikatakan Bahrumsyah, penetapan Desa Perjuangan sebagai kampung siaga bencana akan dilaksanakan Kemensos Jumat (26/07) mendatang sekaligus menyerahkan bantuan kepada 46 keluarga yang tertimpa bencana angin puting beliung Senin subuh lalu.

Selain itu akan diadakan pelatihan terhadap relawan siaga bencana sebanyak 410 orang terdiri dari 120 tim dari Dinsos Batubara dan 250 orang  dari masyarakat sekitar.

"Kedepan apabila terjadi bencana di Kabupaten Batubara, Kemensos akan langsung menyalurkan bantuan ke Batubara melalui Kampung Siaga Bencana", ungkap  Bahrumsyah.

Kelak apabila terjadi bencana maka 410 relawan tadi akan bekerja menangani korban pasca terjadinya bencana.

Disebutkan Bahrumsyah dasar Pemkab Batubara meminta bantuan agar Batubara ditetapkan sebagai daerah rawan bencana. Dasar pertama karena di kabupaten Batubara terletak di pesisir timur Sumatera dan menghadap langsung Selat Malaka sehingga rawan bencana.

Selain itu sehubungan masih minimnya anggaran penanganan korban pasca bencana di APBD Batubara menjadi pertimbangan pengajuan tersebut.

Menyinggung besaran anggaran penanganan korban pasca bencana dikatakan Bahrumsyah Pemkab Batubara hanya mengalokasikan untuk 40 paket dengan besaran anggaran Rp. 2 Juta setiap paketnya.

"Anggaran sebesar itu kita pergunakan untuk biaya pajak dan biaya pengadaan bantuan material bangunan guna  merehab rumah yang tertimpa bencana", terang Bahrumsyah.

Padahal - lanjut Bahrumsyah - hingga bulan Juli 2019 sudah terjadi 3 kali bencana alam skala besar di Kabupaten Batubara dengan jumlah korban 112 kk. (ea.ps/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini