Senang Sembiring mendapat perawatan tim medis akibat luka dideritanya. |
KARO, METROKAMPUNG.COM
Belum diketahui secara pasti motif terjadinya pembakaran sebuah warung kopi yang dihuni satu keluarga dan berujung penganiayaan di seputaran puncak 2000 Siosar, Kecamatan Tigapanah yang terjadi pada , Kamis (18/7) sekira jam 03:00 wib dini hari.
Akibat, peristiwa tersebut pemilik warung Senang Sembiring (56) mengalami luka-luka di beberapa bagian tubuhnya yakni dibagian wajah, sebelah kanan,tangan kiri dan jari tangan bagian kanan dan terpaksa dilarikan oleh pihak keluarga untuk mendapatkan perawatan di Ruang VI Rumah Sakit Umum Kabanjahe.
Menurut keterangan istri lorban Risna Beru Sitepu (42) kepada sejumlah wartawan saat berada di Polsek Tigapanah mengatakan,sebelum kejadian itu lampu PLN mati sekira jam 03:00 wib dan tiba-tiba terdengar suara mobil datang menuju lokasi dan berhenti diseputaran warung miliknya.
Adanya suara mobil itu ,maka suami saya langsung mengintipnya melalui celah-celah papan dan menanyakan "kai ate kena e" (mau ngapain kalian ) kata Senang Sembiring ,namun dijawab oleh orang itu" Ola ko Ndarat ,mate atem (jangan kau keluar kalau tidak mau mati/red)"kata orang tersebut dari luar sembari melemparinya dengan batu.
Merasa dirinya dalam bahaya,maka Senang Sembiring berusaha menyelamatkan diri bersama istri dan ketiga anaknya,namun para pelaku langsung menerobos kedalam warung dan menagkap Senang Sembiring serta menganiaya sehingga mengalami luka-luka," ujarnya.
Disambungnya lagi,saat kejadian itu saya bangunkan ketiga anak saya dan kami lompat melalui jendela kamar karena ketiga pintu warung terlihat api sudah dinyalakan oleh pelaku dan sempat membakar pintu depan, pintu belakang serta sebagian dinding juga sudah terbakar."Kebetulan anak saya yang paling kecil sama kami tidur dikamar ,untuk menyelamatkan diri terpaksa lompat melalui jendela kamar menuju keperladangan dan lompat kejurang.Berselang setengah jam kami menyelamatkan diri,dan tidak mendengar lagi suara di lokasi,saya dan ketiga anak saya meuju warung sembari memadamkan api sehingga warung kami tidak terbakar semuanya dan langsung menghubungi keluarga ke desa Sukamaju dan tak berapa lama mereka datang dan begitu juga anggota Polsek Tigapanah "Saya tidak tau lagi pada malam itu dan sempat melihat suami saya dipukuli," ujar Risna disela-sela memberikan keterangan di Polsek Tigapanah.
Kapolsek Tigapanah AKP B.Manurung,SH melalui Kanit Res Ipda Pernando Manik,SH mengatakan kepada wartawan dan membenarkan adanya kejadian tersebut dan kasusnya dalam penyelidikan.Sedangkan barang bukti yang diamankan dari lokasi kejadian berupa Jerigen berisi BBM,kapas tilam yang sudah terbakar,tenda biru yang sudah terbakar,Busa yang sudah terbakar,potongan kayu yang sudah terbakar serta batu," ujarnya (amr/mk)