Korban Kebakaran Gang Langgar Mengaku Kobaran Api Seperti Hantu

Editor: metrokampung.com
Warga mencari barang miliknya di bekas lokasi kebakaran.

Medan - metrokampung.com
Api melalap habis 40 lebih rumah di kawasan pemukiman padat penduduk di Jalan S Parman, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa (1/10/2019) malam.

Data sementara pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, sedikitnya 64 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal. Sekitar 268 orang harus mengungsi ke rumah keluarga atau tetangga. Itu baru data sementara. Sebab, hingga Rabu (2/10/2019) pagi, petugas masih terus mendata jumlah korban.

Musibah ini membuat sebagian besar warga kehilangan harta benda. Hanya sebagian kecil dari mereka yang sempat menyelamatkan barang-barang dari dalam rumah.

Rabu pagi, beberapa dari mereka masih berusaha mencari peruntungan. Mencari barang berharga yang mungkin masih ada, dari puing-puing rumah mereka yang hangus.

"Kalau cari surat berharga pasti sudah tak mungkin,” kata salah satu korban, Edi Junaidi.

Dia dan dua rekannya terlihat sibuk menyibak arang dan puing bekas kebakaran. Cincin, kalung dan barang berharga lainnya yang mereka cari. Syukur-syukur, barang-barang itu bisa ditemui. Setidaknya asa mereka masih terpacu, untuk melanjutkan hidup dengan harta yang tersisa.

Dia bercerita, saat api mulai berkobar, yang ada dipikirannya hanyalah menyelamatkan keluarganya, terutama cucu-cucunya. Tak terpikirkan lagi olehnya untuk menyelamatkan harta yang lain. Sebab, api begitu cepat menyambar dari rumah ke rumah.

Beruntung baginya, seluruh keluarganya selamat. Dua rumah keluarga itu habis terbakar, bersama puluhan rumah lainnya.

Angin yang cukup kencang pada malam itu memang membuat api dengan cepat menjalar dari satu rumah ke rumah lain. Warga dengan alat seadanya berupaya memadamkan api, tetapi tak sanggup melawan api.

“Apinya seperti hantu. Seram,” kata Herlina Nasution.

Sama seperti Edi, sesaat sebelum kejadian, dia sementara berkumpul dengan beberapa cucunya. Tiba-tiba, dari arah belakang, suasana gaduh. Warga berteriak-teriak. Dia keluar dan menengok.

“Api sudah berkobar. Cepat sekali. Kami langsung lari. Tak ada barang yang bisa diselamatkan,” ungkapnya.

Dia mengibaratkan api yang menyala-nyala itu seperti hantu. Membesar dengan sangat cepat, seolah-olah akan menerkam dia dan cucunya. Gemetaran karena takut, mereka berhamburan ke luar rumah.

Hari ini, dia terlihat lesu. Matanya masih sembab. Rumahnya luluh lantak. Posisi rumahnya persis di tengah-tengah puluhan rumah yang ikut hangus terbakar. Sisa-sisa upaya pemadaman api oleh petugas masih terlihat jelas. Air masih menggenangi sebagian besar lantai rumah di sana. Di beberapa sudut, asap-asap kecil masih mengepul.

Sebagai catatan, puluhan unit rumah di Jalan S Parman Gang Langgar dan Gang Pasir, Medan, diamuk si jago merah, Selasa (1/10/2019) malam. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun 3 orang mendapat perawatan karena sesak napas dan shock.

Api pertama kali terlihat sekitar pukul 19.35 Wib. Si jago merah pertama muncul di atap rumah salah satu warga. Pemicunya diduga korsleting listrik.

Api dengan cepat merambat ke rumah lainnya. “Infonya rumah itu ada usaha gasnya yang menyebabkan kebakaran semakin cepat menyebar," kata Camat Medan Baru IC Simbolon.

Sekitar 24 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi itu  untuk memadamkan api. Mereka juga didukung 3 unit ambulans milik RS Bhayangkara dan PMI Medan. Dua orang sesak napas dan 1 lainnya shock harus mendapatkan penanganan.

 "Korban jiwa tidak ada,” jelas Simbolon.

Hingga pukul 23.35 Wib, petugas pemadam kebakaran masih melakukan pendinginan di lokasi kejadian. Sementara polisi melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian.(dra/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini