Kegiatan penampilan kesenian di objek Wisata Penatapen Tongging minim promosi dan minim pengunjung. |
Karo, metrokampung.com
Dinas Pariwisata Kabupaten Jaro bidang seni budaya adakan kegiatan seni budaya di dua lokasi berbeda, kedua kegiatan tersebut bersumber dari APBD T.A 2019 dengan pagu anggaran berkisar Rp 240 juta tersebut terpantau minim promosi dan publikasi sehingga banyak dari kalangan masyarakat yang tidak tau dengan adanya kegiatan yang bertajuk mempromosikan seni budaya karo
Seperti kegiatan Penampilan Kesenian karo yang diadakan di lokasi obyek wisata sipiso piso pada hari selasa (26/11/2019) dan kegiatan Perlombaan pakaian pengantin adat karo yang di selenggarakan di taman mejuah juah berastagi pada hari rabu (27/11/2019).
Kedua kegiatan tersebut terkesan tanpa perencanaan yang matang dan disinyalir dilaksanakan asal-asalan tanpa ada kreatifitas dan inovasi terbaru, untuk lebih memperkenalkan seni dan budaya karo yang sejatinya punya daya jual tinggi dikancah nasional maupun internasional.
Kegiatan Lomba Pakaian Pengantin Adat Karo di taman mejuah juah, berastagi juga minim promosi dan minim pengunjung. |
Irma yang menjabat sebagai Kabid seni budaya Dinas Pariwisata Kab.karo kepada wartawan mengakui bahwa kedua kegiatan seni budaya adalah program kerja dinas pariwisata dan bersumber dari APBD karo T.A 2019.
"Kegiatan kesenian ini diselenggarakan untuk mempromosikan dan memperkenalkan seni dan budaya karo yang sebenarnya kepada masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke kabupaten karo, terkait minimnya pengunjung kita tidak tau bisa seperti ini, padahal sudah kami iklan kan di 2 (dua) stasion radio lokal," jelas irma
Minimnya pengunjung dan wisatawan yang menghadiri kegiatan promosi seni dan budaya karo tersebut menuai kritikan pedas dari Dra Lusia Br Sukatendel M.sp Anggota DPRD Karo Fraksi PDIP
"Seharusnya dinas pariwisata bisa lebih profesional, Inovatif dan kreatif dalam melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan kesenian dan budaya karo apalagi anggarannya dari uang negara melalui pajak masyarakat, sudah sewajibnya seluruh kegiatan dilaksanakan harus mengetahui out put dan in put nya kedepan bagaimana dan seoptimal mungkin di publikasikan ke masyarakat sehingga dengan di adakannya kegiatan seni budaya dapat menambah daya tarik kunjungan wisatawan ke tanah karo, bukan hanya sekedar seremonial belaka saja," kesal lusia
Tambahnya lagi, "dengan kurangnya keterlibatan masyarakat di setiap kegiatan saya menduga dinas pariwisata kurang promisi dan saya yakin memang hal itu pasti di tiadakan oleh dinas pariwisata. Hal ini menjadi bahan evaluasi kami dalam waktu dekat ini dilegislatif nanti," beber anggota dewan fraksi PDIP yang telah dua priode menjabat di lembaga legislatif Karo ini.(amr/mk)