Direktur RSUD Batu Bara : Inventarisasi Masalah Selesai Dilanjutkan Pembenahan RSUD

Editor: metrokampung.com
Dr.Jhon Lihar Purba saat di ruang kerjanya.

Batu Bara, Metrokampung.com
Semenjak dilantik menjadi Direktur RSUD Batu Bara program prioritas diarahkan pada inventarisir masalah yang mengakibatkan rumah sakit tersebut sepi pengunjung baik yang berobat jalan maupun opname.

Sebagai Direktur RSUD Batu Bara dr. Jhon Lihar Purba, M.Kes mewarisi pekerjaan berat menjadikan RSUD menjadi rumah sakit rujukan bagi pasien yang membutuhkan penanganan medis.

Ditemui di ruang kerjanya, Kamis (06/02/2020) petang, Jhon Lihar mengakui selama ini pelayanan RSUD  Batu Bara sangat memperhatinkan.

Baik itu dari pelayanan medis  hingga obat obatan yang tidak tersedia di rumah sakit yang terletak di Desa Kuala Gunung Kecamatan Datuk Lima Puluh.

Menurut Jhon Lihar berdasarkan data rumah sakit, selama ini paseien rawat jalan hanya ada 10 s/d 15 orang perhari sedangkan pasien rawat inap hanya 40 orang perbulan.

Menjabar sejak 23 Oktober 2019 Dr Jhon Lihar Purba .Mkes mengatakan telah  menginventarisasi permasalahan yang ada di RSUD tersebut.


Permasalahan yang harus segera ditangani diantaranya sumberdaya yang tidak displin dan banyak yang tidak kompeten.

Juga peralatan yang masih kurang termasuk fasilitas rawat inap khususnya ruangan radiologi dan labotarium.

Sedangkan anggaran banyak yang dipakai untuk pembayaran insentif dokter spesialis dan gaji horoner, serra penanganan masalah kelistrikan dan genset.

"Regulasi dan koordinasi harus segera dilakukan guna  pembenahan dimulai dengan pertemuan pertemuan  segenap stakeholder RSUD Batu Bara", ungkapnya.

Pembenahan yang harus segera dilaksanakan diantaranya kelistrikan, pembenahan kepatuhan jadwal tugas termasuk jadwal dokter spesialis.

Selain itu mengirim staf keperawatan kajii banding ke RS Grand Medistra Lubuk Pakam dalam bidang credensial dan pencegahan infeksi.

Kemudian melakukan MOU dengan BPJS Ketenaga kerja untuk melindungi staf dalam kecelakaan kerja.

Yang tak kalah pentingnya adalah melengkapi alkes melalu dana DID 2020 serta  membuka unit transfusi darah digedung yang sudah ada", urai Jhon Lihar Purba.

Menjawab wartawan, meski belum maksimal dr Jhon Lihar Purba memaparkan sejak kepemimpinannya terjadi  peningkatan jumlah pasien rawat jalan menjadi 20an orang perhari.

Demikian pula terjadi peningkatan pasien rawat inap dari 42 orang bulan Oktober 2019 menjadi 85 orang pada bulan Januari 2020.

Peningkatan juga terligat pada kenaikan pasien operasi dari 10 an orang sebelum Oktober 2019 menjadi 20 an orang bulan Desember 2019 dan bulan Januari 2020.

Terkait BOR telah terjadi peningkatan signifikan dari 6 % bulan Oktober 2019 menjadi  16 % bulan Januari 2020.

Meski telah berupaya keras diakui Jhon Lihar pihaknya masih mendapat kendala dan tantangan.

Kendala dan tantangan dimaksud menurut Jhon Lihar seperti pagu anggaran tahun 2020 yang dinilai masih kurang untuk pemenuhan kebutuhan operasional dan pelatihan kompetensi SDM.

Kendala dan tantangan berikutnya terkait SDM dimana disiplin Dokter spesialis terutama poli anak dirasakan masih memerlukan komitmen lebih kuat. Demikian pula disiplin paramedis juga masih perlu peningkatan terus nenerus.

Sedangkan struktur dan kedudukan RSUD yang bukan OPD tapi UPT Dinkes menjadi kendala sendiri dan diperparah status RSUD Batu Bara yang  belum menjadi Badan Layanan Unit Daerah (BLUD).(MK/DS)
Share:
Komentar


Berita Terkini