Diterjang Badai Corona Penarik Betor dapat Utangan Tetangga

Editor: metrokampung.com
Para penarik betor mangkal di seputaran Lapangan Segitiga Lubukpakam.

Lb Pakam, metrokampung.com 
Ratusan penarik becak bermotor (betor) yang ada di Lubuk Pakam, Deliserdang semakin kelimpungan karena sulitnya mendapatkan penumpang.

Akibatnya,tak sedikit dari penarik betor yang pulang kerumah tak membawa hasil apapun. Bahkan untuk pengganti uang minyak sulit didapat.

"Satu bulan terakhir ini terasa kali sepinya penumpang. Apalagi anak sekolah juga libur.Ternyata wabah virus carona sangat berdampak terhadap kami ratusan penarik becak.Usahkan untuk uang dibawa pulang kadang pengganti uang minyak saja gak dapat,"kata Anto, salah seorang penarik betor warga Gang Purwo, DesaBakaran Batu, Lubuk Pakam, Jumat (9/5/2020).

Sebelum merebaknya virus carona,tambah Anto,setiap hari ia bisa membawa pulang Rp 50 ribu hingga Rp 70 ribu. Bahkan jika hari besar dia bisa mendapat lebih.

Anto menjelaskan agar bisa tetap keluar rumah mencari sewa dan biaya hidup ia terpaksa meminjam uang kepada salah satu keluarga.Sebab penghasilan utama bapak tiga anak ini hanya dari penarik betor. Sementara istrinya hanya tukang cuci.

"Anak saya yang kecil masih umur 5 tahun, kedua kelas II SD dan yang pertama kelas IV SD. Makanya dengan situasi seperti ini,hidup terasa makin sulit. Sementara bantuan dari pemerintah kami belum pernah dapat. Padahal kami juga orang yang tidak mampu,"papar Anto dan diaminkan Sunardi sesama penarik betor diseputaran Lapangan Segitiga Lubukpakam.

Kata Anto, setiap pagi mulai pukul 07.00 WIB dia dan rekanya sudah hadir dipangkalan. Jika menejelang siang, pria hitam ini terpaksa pulang untuk makan malah dalam perjalanan pulang, Anto tetap berharap mendapat penumpang.

"Syukurnya semalam saya mendapat Rp 30 ribu. Rp 20 ribu saya serahkan istri dan yang Rp10 ribu buat beli minyak. Tapi sampai siang ini saya belum mendapat sewa satupun,"ungkapnya.

Serupa diungkapkan Herry, warga Gang Sadar, Desa Sekip, Kecamatan Lubukpakam. Malah pria paroh baya ini sudah 2 hari tak mencul dipanggkalan karena ban belakang betornya pecah.Agar bisa terus mencari rezeki, terpaksa ayah 4 anak ini membeli ban bekas.Sedangkan uangnya ia pinjam dengan tetangga.

"Untungnya tetangga mau memberi saya pinjaman Rp 150 ribu sisanya untuk keperluan di rumah. Tapi untuk beli beras besok belum ada dapat. Semoga sampai sore nanti adalah rezeki,"tutur Herry.(dra/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini