Dokter Gak Sembarangan Tetapkan Seseorang Jadi PDP

Editor: metrokampung.com

Lb Pakam, metrokampung.com
Direktur RSUD Deli Serdang, dr Hanif Fahri SPKj menegaskan dokter-dokter di rumah sakit yang dipimpunnya tidak pernah sembarangan menetapkan seseorang menjadi pasien dalam pengawasan (PDP). Sebab setiap orang yang sudah ditetapkan menjadi ODP sudah terlebih dahulu melalui pemeriksaan klinis dari hasil foto torax.

"Seperti seorang PDP warga Balik Papan, Kalimantan Timur yang meninggal dan dikebumikan di Kecamatan Galang, kemarin. Meski hasil lap nya belum turun dari pusat, tapi pasien itu sudah kita duga kuat terpapar Covid-19.

Kata dr Hanif, PDP yang meninggal atas nama Muhammad Jamil tersebut sebelumnya mengalami demam,batuk,sesak nafas,demam tinggi  dan penurunan kesadaran.Lantas tim dokter melakukan pemeriksaan standar Covid -19 pasien dirawat di ruang isolasi selama tujuh hari.

"Saat pemakaman pun kita lakukan dengan standar Covid-19,"ujar dr Hanif.

Dia mencontohkan PDP asal Tanjung Morawa yang meninggal sebelumnya. Hasil swebnya juga baru muncul hampir satu minggu setelah pasiennya meninggal dan hasilnya positif terpapar Covid-19.

Meski pemeriksaan rapid test seseorang itu negatif,"tambahnya tapi tidak menjadi jaminan bahwa swebnya tu juga akan negatif. Sebab, rapid test hanya sebagai penunjang untuk pemeriksaan Covid-19.

"Jadi dokter kita nggak lah asal-asalan menetapkan sesorang menjadi PDP. Nah,hingga saat ini sudah baru 1 orang di RSUD Deli Serrang yang meninggal karena karena positif terpapar Covid-19. Sedangkan warga Balik Papan masih kita tunggu hasilnya dari pusat,"tuturnya seraya menyebutkan bahwa jumlah PDP yang sedang menjalani perawatan di RSUD Deli Serdang sebanyak 6 pasien.(dra/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini