Toba, metrokampung.com
Aktivitas penambangan pasir di sepanjang hulu aliran Sungai Asahan kini seperti tak terbendung. Walaupun mendapat sorotan dari warga dan juga pegiat lingkungan.
Operasi penambangan pasir pada lokasi sfoil bank Perum Jasa Tirta, patut diduga didalangi oknum menejemen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditugasi untuk menyelenggarakan pemanfaatan umum atas air itu.
Konon slogan pemenuhan hajat hidup orang banyak. Melaksanakan tugas-tugas tertentu yang diberikan Pemerintah dalam pengelolaan wilayah daerah aliran sungai.
Sepanjang daerah aliran sungai yang dipenuhi tumpukan pasir hasil kerukan sebelumnya, tampak menggunung. Satu unit alat berat disiagakan untuk mengisi angkutan dum truk yang silih berganti keluar masuk pada lokasi.
Lokasi penambangan sangat mudah ditemukan, hal ini terlihat di Desa Biuskubarat Kecamatan Parmaksian.
Informasi yang dihimpun, galian pasir yang disebut-sebut milik Perum Jasa Tirta itu, seolah dibiarkan begitu saja.
Namun, hal ini adalah sebagai modus untuk memindahkan material pasir yang masih bertumpuk pada spoil bank bekas kerukan sungai asahan terdahulu, "ungkap Sekretaris IP2BAJA Nusantara Edison Marpaung kepada wartawan.
Berbagai merek kendraan dam truk berlainan silih berganti masuk kelokasi tambang. Hal ini menandakan material pasir di sepanjang spoil bang PJT akan segera dipindahkan atau ditumpuk di beberapa lokasi.
Sebagaimana amanah Undang-undang pertambangan mineral dan batubara nomor 4 tahun 2009 jelas mengatur sanksi pidana kepada para pelaku ilegal.
Camat Parmaksian melalui stafnya J. Napitupulu saat dikonfirmasi terkait penambangan pasir ilegal itu mengatakan, jika pihaknya tidak tahu menahu kalau hal itu ilegal, tapi alangkah baiknya jika langsung ke dinas lingkungan hidup Propsu jawabnya ketus.
Kadis Lindup Toba Ir. Mittar Manurung, saat dikonfimasi menjelaskan, akan segera surfe ke lokasi sabar lah, "iya akan segera.(rel/mk)
.jpg)
