BLT Desa Pauh Salah Sasaran

Editor: metrokampung.com
Pak laiturahim saat memberikan keteranganya kepada Media metrokampung.com.

Moro, metrokampung.com
Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa, merupakan program pemerintah pusat untuk masyarakat miskin dan dikatagorikan kurang mampu ataupun Masyarakat yang mata pencariannya hilang akibat Pandemi Covid 19.

Untuk itu pemerintah telah menyalurkan anggaran dana desa tahun 2020 untuk segera dibagikan kemasyarakat lewat program Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa,dengan sistem pembagian melalui tiga tahap,dan tiap keluarga yang miskin atau kurang mampu sesuai data yang dikumpulkan dilapangan berhak menerima bantuan tersebut sebesar Rp 600,000,-/bulan selama tiga bulan kedepan.

Namun apa jadinya jika bantuan BLT tersebut sebagian dibagikan tidak tepat sasaran, seperti halnya yang terjadi di desa Pauh, kecamatan Moro kabupaten Karimun, Rabu (02/06/2020).

Seperti yang disampaikan oleh salah satu warga desa pauh kepada media metrokampung,com.sebut saja (laiturahim).

"Saya tidak masalah kalau memang nama saya tidak di data dalam penerimaan BLT tersebut,tapi kenapa koq ada pengusaha sembako dan bos ikan ada namanya di penerima bantuan BLT tersebut, apa memang mereka tidak mampu? Sementara masih ada warga Desa Pauh yang dirumahkan perusahaan akibat dari Corona ini, orang-orang seperti mereka juga perlu diperhatikan perangkat desa, bukan pedagang tadi, saya rasa kalau dari segi ekonomi, mereka ini jauh lebih layak dari saya," ujarnya.

Tampak saah satu pedagang sembako yang namanya tercantum di data penerimaan BLT Dana Desa.

"Dan saya dengar nama saya akan di masukkan ke data penerimaan Bantuan Sosial Tunai (BST) menggantikan warga yang sudah meninggal dunia, tapi datanya masih ada, heran saya lihat kerja perangkat desa ini, kenapa sesudah media liput mereka bilang nama saya nanti di sisip untuk penerima BST, bingung saya," ucap Laiturahim kepada awak media metrokampung.com.

Mendengar penjelasan Laiturahim, metrokampung.com mencoba menjumpai Usman, Kades Pauh ke kantornya, namun beliau tidak ada ditempat, pak kades sedang mengantar orang tuanya berobat ke Balai Karimun.

Dan ketika hal ini saya tanya ke Sekdes, Pra Husnul Hanifan tidak bisa menjawab banyak.

"Tunggu pak kades aja datang, sebab beliau yang lebih tau semuanya," kata Sekdes.

Penulis : Sahat Sijabat
Editor : Simon Sinaga
Share:
Komentar


Berita Terkini