LSM BERKORDINASI Minta Pemerintah Usut Tuntas Otak Pengancaman Bunuh Staf Khusus Presiden Dr. Lenis Kogoya, M.Hum

Editor: metrokampung.com

Jakarta, metrokampung.com
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LSM Pemberantasan Korupsi Perjudian Narkoba dan Sindikat Mafia (BERKORDINASI) Propinsi DKI Jakarta Marjuddin Nazwar meminta pemerintah supaya mengusut sampai tuntas otak pelaku pengancaman akan membunuh Staf Khusus Presiden Dr. Lenis Kogoya, M.Hum.

Hal ini ditegaskan Marjuddin Nazwar, Selasa (15/06/2020) di Jakarta. Menurutnya, tudingan sekelompok massa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) yang mengancam akan membunuh Staf Khusus Presiden Dr. Lenis Kogoya, M.Hum merupakan tindakan makar, apalagi kelompok massa tersebut mengibarkan bendera Bintang Kejora di depan istana negara.

“Kelompok massa itu terang-terangan mengancam akan membunuh Dr. Lenis Kogoya, M.Hum. Ini tindakan inkonstitusional. Maka negara harus berani mengambil tindakan dan segera mengusutnya tuntas. Siapa sebenarnya aktor dibalik aksi ini,” pinta Marjuddin Nazwar.

Menurut Marjuddin, pihak Kepolisian sangat gampang untuk mengusut kasus ini karena di satu sisi massa memuji orang lain, tapi disisi lain menyudutkan Dr. Lenis Kogoya, M.Hum.

“Ada apa ini? Kenapa mengancam akan membunuh seseorang dan disisi lain memuji orang lain?” sebutnya.

Disampaikan, terlihat kejanggalan dalam aksi demo ini, dimana kelompok massa menyebut Dr.Lenis Kogoya, M.Hum Kaleng-kaleng, tapi sebaliknya membangga-banggakan orang lain.

“Ada apa ini?” tukasnya.

Paling tidak berdasar lagi, menurut Marjuddin, kelompok massa tersebut malah menuduh Dr. Lenis Kogoya, M.Hum sebagai penghianat.

“Yang dihianati pak Lenis Kogoya itu, apa sih? Kenapa pula beliau disebut Penghianat? Justru stetmen Dr. Lenis Kogoya, M,Hum sangat netral, karena mengajak masyarakat supaya menjaga kekondusifan dan ketenteraman,” imbuhnya.

Dikatakan, pernyataan yang disampaikan kelompok mahasiswa itu sangat berbahaya di negara hukum seperti Indonesia, karena mengancam nyawa warga negara, yang nota bene adalah Pejabat Negara.

“Kami sangat keberatan dengan pernyataan mahasiswa tersebut, apalagi berani mengancam Dr. Lenis Kogoya, M.Hum akan diusir dari Papua dan diancam akan dibunuh pula. Tolong kasus ini diungkap,” pintanya.(suradi dede/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini