Mencekam, Mobil Wakapolres Madina Dibakar

Editor: metrokampung.com
Warga Desa Mompang Julu, Kecamatan Panyabungan Utara, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), membakar 2 mobil dan memblokir Jalinsum.
Madina, metrokampung.com
Suasana mencekam terjadi di jalan lintas Sumatera (Jalinsum) Desa Mompang Julu, Kecamatan Panyabungan Utara, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Senin (29/6/2020).

Ratusan warga melakukan protes atas dugaan ketidaktransparan pembagian bantuan langsung tunai (BLT) yang bersumber dari dana desa (DD).

Warga meminta kepala desa mundur dari jabatannya. Selain itu, warga melakukan blokade jalan lintas Sumatera (Jalinsum) dengan membakar ban bekas, pada Senin (29/6/2020).

Informasi yang berhasil didapat pada Senin malam, aksi protes warga berujung pembakaran dua unit mobil. Satu di antaranya merupakan mobil milik Wakapolres Madina. Terkait kabar tersebut, Kapolres Madina AKBP Horas Silalahi, yang dihubungi melalui WhatsApp, mengatakan bahwa hingga kini warga masih blokade jalan.

"Namun, massa sudah reda," bebernya. Saat disinggung terkait informasi adanya pembakaran mobil polisi, Kapolres Madina membenarkannya.

"Mobil yang terbakar milik Wakapolres dan mobil sedan milik sipil," ungkapnya.

AKBP Horas Silalahi menuturkan dugaan permasalahan yang terjadi diduga terkait tuntutan kades untuk mundur.

"Tuntutan kades untuk mundur," jelasnya.

Informasi lain yang berhasil didapat, pemblokiran Jalinsum berjarak sekitar 500 meter dari Mapolres Madina berlangsung sejak pukul 10.00 WIB. Akibatnya, arus lalu lintas terhenti total.

Kasus serupa sebelumnya terjadi sekitar dua pekan lalu, tepatnya Selasa (16/6/2020) silam.

Warga Desa Hutapuli, Kecamatan Siabu Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, memblokade Jalinsum.

Aksi ini dilakukan warga terkait dana bantuan langsung tunai (BLT) bagi masyarakat terdampak covid-19.

Pascaaksi demo tersebut, Kepala Desa (Kades) Hutapuli, Hanafi Nasution akhirnya memilih mundur dari jabatannya. Informasi  dihimpun, pengunduran diri tersebut dilakukannya setelah mendapat desakan dari warga yang melakukan aksi blokade Jalinsum. Unsur muspika setempat sempat mencoba memediasi, namun belum berhasil mengatasi kekisruhan.

Hanafi Nasution akhirnya memutuskan menanggalkan jabatannya sebagai Kades Hutapuli.

Kepala desa membuat surat pengunduran diri lalu membacakan surat tersebut di hadapan peserta musyawarah.

Terkait kabar pengunduran diri kades tersebut, Camat Siabu Madina, Ali Siabu mengatakan pengunduran diri tersebut atas kejadian tudingan masyarakat bahwa penerima BLT tidak tepat sasaran, yang akhirnya masyarakat mengambil tindakan pemblokiran jalan.

"Benar telah menyatakan pengunduran diri," ujarnya saat dihubungi pada Selasa (16/6/2020) malam.

Terkait pengunduran diri, kecamatan sendiri akan mengambil beberapa langkah awal.

"Langkah awal adalah membuat laporan ke Bupati tentang kronologi kejadian yang mengakibatkan kepala desa mundur. Sekaligus memintak petunjuk," ungkapnya. 

Seperti diberitakan sebelumnya, warga Desa Hutapuli Kecamatan Siabu Mandailing Natal (Madina) melakukan aksi blokade Jalinsum, Selasa (16/6/2020). Informasi yang berhasil dihimpun, aksi ini merupakan butut dari kekecewaan warga dalam penyaluran BLT.

Kejadian dipicu dari adanya penambahan peserta penerima untuk penyaluran BLT di Desa Hutapuli.
Rapat keputusan soal penambahan penerima BLT tersebut tanpa diikuti dan diketahui Badan Permusyawaratan Desa (BPD).

Camat Siabu Ali Himsar Nasution membenarkan penyebab demo warga tersebut.

"Informasinya begitu. Kami baru tiba ke lokasi untuk melakukan mediasi. Penyebab sementara kami ketahui karena BPD tidak menerima keputusan terkait penambahan jumlah penerima BLT," ujarnya.

Terkait kejadian tersebut  Kapolsek Siabu AKP Ayub Nasution melalui WhatsApp mengatakan kondisi sudah aman. Jalan sudah dibuka dan sudah normal kembali.

"Kalau untuk detailnya, silakan ke camat. Karena ia yang bisa memberikan keterangan detailnya. Karena sifatnya, kami hanya pengamanan saja. Kami di situ hadir untuk pengamanan dan yang mediasi camat. Kami tidak ngomong sama masyarakat," jelasnya.

Informasi lain yang didapat setelah dilakukan mediasi, masyarakat membuka blokade jalan.
 Sementara Kades Hutapuli Hanafi Nasution mengatakan, jumlah penerima BLT ini sesuai dengan daftar penerima sebelumnya yakni sebanyak 70 orang.

"BLT kami bagikan kepada 70 orang warga dan tidak ada penambahan penerima. Kalau soal blokade jalan apa penyebabnya saya tidak tahu," ujar Kades saat dikonfirmasi awak media.(in/dra/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini