Seleksi Top 45 Pelayanan Publik Bupati DS Pesentasi Secara Virtual

Editor: metrokampung.com
Bupati Deliserdang, Ashari Tambunan memaparkan pesentasi secara virtual dengan Tim Penel Independen.
Lb Pakam, metrokampung.com
Setelah berhasil meraih Top 99 di bidang inovasi pelayanan publik, Pemkab Deliserdang mengikuti seleksi Top 45 dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN/RB).

Untuk meraih Top 45, terlebih dulu dilakukan persentasi dan wawancara kompetisi inovasi pelayanan publik tahun 2020 secara virtual di hadapan panel independen. Pemkab Deliserdang mengunggulkan bidang pendidikan seperti konsep Cerdas, Opung Sari Basah Bang dan Mesra Bertuah guna menuju Desa Satu (Deli Serdang Sekolah Bermutu).

Pada persentasi dan wawancara tersebut, Bupati Deliserdang Ashari Tambunan memaparkan perjalanan dan hasil program Cerdas (percepatan rebalilitasi dan apresiasi terhadap sekolah), kemudian Opung Sari Basah Bang (operasi pungut sampah setiap hari, bank sampah sekolah dan pembinaan berjenjang) dan Mesra Bertuah (mewujudkan sekolah ramah anak bersama orang tua masyarakat dan sekolah).

Dijelaskan Ashari, konsep Cerdas pertama kali diluncurkan Tahun 2005 karena saat itu sebanyak 70 persen dari 621 SD Negeri di Deliserdang tak layak sebagai tempat proses belajar mengajar.Bahkan,73 persen mobiler sekolah dalam keadaan rusak.

Sementara dana pembangunan dari APBD Deli Serdang ketika itu hanya Rp 5 miliar karena terjadinya pemekaran Kabupaten Deli Serdang dengan lahirnya Kabupaten Serdang Bedagai pada Tahun 2004.

"Dari konsep Cerdas yang melibatkan pemerintah, pengusaha dan masyarakat akhirnya Deliserdang berhasil merehabilitasi seluruh sekolah tersebut pada tahun 2008 atau lebih cepat dua tahun dari target pemerintah pusat," kata Ashari.

Selain konsep Cerdas, tambah Ashari, kemudian pihaknya meluncurkan program Opung Sari Basah Bang pada tahun ini. Program tersebug dilincurkan karena sebagian besar lingkungan sekolah terlihat gersang dan tandus. Kemudian banyak lingkungan sekolah kotor, sampah tidak dikelola dengan baik.Begitu juga kantin sekolah belum menjadi tempat jajanan yang baik bagi siswa.

Sedangkan Mesra Bertuah diluncurkan karena masih adanya terjadi kekerasan fisik, psikis dan verbal di sekolah. Bahkan pada Tahun 2015 terjadi 255 kasus kekerasan terhadap anak di Sumatera Utara, 34 kasus terdapat di Deliserdang.

Kemudian lingkungan maupun pembelajaran yang dilakukan guru belum ramah anak, dukungan orang tua yang belum maksumal serta belum terpenuhinya hak-hak anak dibidang pendidikan.

"Sedangkan Desa Satu Deli Serdang merupakan gabungan tiga inovasi-inovasi seperti cerdas, opung sari basah dan mesra bertuah yang telah mendapat penghargaan dari pemerintah pusat, " papar Ashari Tambunan

Penjelasan Ashari Tambunan mendapat apresiasi dari Ketua Tim Panel Independen, Prof Dr JB Kristiadi. Menurut Kritiadi, tiga indikator yang dilakukan Pemkab Deli Serdang fokus pada peningkatan mutu pendidikan

Usai persentasi dilanjutkan dengan tanya jawab seputar konsep Cerdas, Opung Sari Basah Bang dan Mesra Bertuah dengan  12 anggota panel independen lain diantaranya, Prof Dr Eko Prasojo, Prof Dr R Siti Zuhro, Dr Rudianto Sumarwono, dan Dr  Haris Turino Kurniawan.

Hasil persentasi dan wawancara ini nantinya akan diuji dengan puluhan kabupaten/kota yang mengikuti Top 45 secara nasional.(dra/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini