Ujian Nasional dan Perpisahan Ditiadakan, Kepsek MTS Alhasanah Tanjung Leidong Zulham, SPd.I Tak Kembalikan Uang Orang Tua Murid

Editor: metrokampung.com

Tanjung Leidong, metrokampung.com
Untuk menghadapi Ujian Nasional Tahun 2020 Sekolah MTS Alhasanah Tanjung Leidong lakukan pengutipan ke orang tua siswa/i sebesar Rp.350.000. Pengutipan itu mereka jalankan untuk keperluan biaya sewa komputer, untuk biaya Ujian Nasional, dan untuk biaya lerpisahan dan SKHU.

Namun, akibat mewabahnya Virus Corona di Indonesia, Ujian Nasional dan Perpisahan ditiadakan dan tidak dilaksanakan oleh pihak Sekolah MTS Alhasanah Tanjung Leidong karena mengikuti anjuran dan Protokol Kesehatan Pemerintah Republik Indonesia yang melarang untuk melakukan aktifitas berkumpul serta menghindari keramaian dan menjaga jarak demi mengantisipasi penularan Virus Corona Covid 19 sehingga sekolah harus diliburkan.

Tapi sangat disesalkan oleh orang tua siswa/i, meskipun Ujian Nasional dan Perpisahan ditiadakan dan tidak dilaksanakan uang yang dikutip pihak Sekolah MTS Alhasanah sebesar Rp.350.000 Per Siswa/i sampai saat ini tak juga dikembalikan kepada Orang Tua Siswa/i seakan-akan didiamkan begitu saja oleh pihak sekolah. Terang Iwan Pada Metrokampung.com sewaktu mengadukan permasalahan pengutipan uang yang tdk dikembalikan tersebut.

Selain itu dalam pengambilan SKHU anak kami juga dikutip uang sebesar Rp.60.000 oleh Bapak Budi Utomo, sehingga kami selaku orang tua semakin merasa kesal sudah uang kami Rp.350.000 tak dikembalikan malahan anak kami mengambil SKHU bayar lagi, kalau saya pak jeralah untuk menyekolahkan anak saya kesitu karena banyak kutipan lain lagi kutipan harian sebesar 1.000 dengan alasan uang infaq," ucap Iwan yang juga dibenarkan oleh Rudi, orang tua murid kepada Metrokampung.com.

Irda Ritonga yang merupakan orang tua siswa juga membenarkan bahwa anak mereka dikutip uang sebesar Rp.350.000 untuk biaya Ujian Nasional dan Perpisahan, selain itu anak kami juga dikutip uang sebesar Rp.60.000 ketika pengambilan SKHU.

Padahal Kepala Sekolah MTS Alhasanah Zulham, SPd.I pernah berjanji kepada kami selaku orang tua siswa/i dalam rapat mengenai uang yang dikutip Rp.350.000 itu sekalian dengan biaya pengambilan SKHU, tetapi kenyataannya toh juga uang SKHU diminta oleh Bapak Budi Utomo sebesar Rp.60.000, dan seakan-akan kami seperti dibodoh-bodohi oleh mereka," ujarnya.

Kepala Sekolah MTS Alhasanah Tanjung Leidong Zulham, SPd.I pada saat ditanyai oleh Metrokampung.com beberapa minggu yang lalu terkait permasalahan pengutipan uang untuk biaya Ujian Nasional dan Perpisahan sebesar Rp.350.000 dan Pengutipan biaya SKHU oleh Budi Utomo sebesar Rp.60.000 seperti apa yang dikatakan orang tua siswa/i tersebut, dimana Zulham mengatakan itu tidak benar adanya, mana ada SKHU dikutip sebesar Rp.60.000, SKHU itu gratis dan si Iwan itu anaknya terutang 5 bulan uang SPP makanya ditagih 60.000.


Kemudian media Metrokampung.com meminta penjelasan kembali kepada Iwan  mengenai apa yang disampaikan oleh Kepala Sekolah MTS Alhasanah Tanjung Leidong Zulham, SPd.I, dimana iwan mengatakan memang anak saya ada terutang 5 bulan tapi pengambilan SKHU itu anak kami diminta uang sebesar Rp.60.000, untuk lebih jelasnya mana tau saya dianggap bohong silahkan bapak tanyakan sama Rudi dan Irda atau orang tua siswa/i yang lainnya anaknya yg juga dikutip uang.

Lalu Metrokampung.com mencoba mencari informasi seperti apa yang dikatakan iwan tersebut dan menemui beberapa orang tua siswa/i yang namanya minta dirahasiakan oleh media dimana mengatakan kepada media bahwa hal itu benar adanya, apa yang dikatakan iwan itu benar adanya pak, iwan itu tidak bohong pak kami diminta uang seperti apa yang disampaikan Iwan, Irda dan Rudi itu pak, kalu bapak juga tidak percaya tanyakan sama orang tua yang lain yang anaknya mau ikut Ujian Nasional dan Perpisahan itu.

Setelah ditelusuri kebenarannya oleh Metrokampung.com, mengenai apa yang dikatakan Kepala Sekolah MTS Alhasanah Tanjung Leidong Zulham, SPd.I bertolak belakang dengan masalah yang sebenarnya seperti apa yang dikatakan orang tua siswa/i tersebut dan seakan-akan Zulham terkesan ingin membela diri dan merasa tidak bersalah atas pengutipan tersebut.(SR/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini