 |
| Pedagang kakilima di Jalan Gagak Hitam, Kecamatan Medan Sunggal menggunakan ruas jalan sebagai tempat berjualan. |
Menjamurnya pedagang kaki lima yang menggelar barang dagangannya di bahu hingga badan jalan membuat Jalan Gagak Hitam Medan Sunggal semakin semrawut dan macet.
Hal ini sering dikeluhkan warga saat melintas dijalan tersebut. Kemacetan kerap terjadi di depan Mc Donald dan Petronas dimana para pedagang kakilima semakin ramai menjajakan dagangannya sehingga memakan setengah badan jalan.
Salah seorang warga Setia Budi yang tinggal di dekat lokasi kemacetan, Kamis (6/08/2020) mengatakan kepada wartawan perihal menjamurnya pedagang kakilima yang meresahkan pengguna jalan.
Dia menuturkan bahwa permasalahan ini sudah lama dan sudah sering disampaikan kepada kepala lingkungan untuk membersihkan lapak pedagang kaki lima di lokasi tersebut. Namun kepling maupun pihak kelurahan seakan tutup mata dengan kondisi kemacetan itu.
"Terkesan ada pembiaran yang akhirnya para pedagang semakin merajalela dan meletakkan dagangannya di separuh badan jalan", kata warga tersebut.
Minimnya pengawasan dan penertiban perintah daerah membuat wajah kota tampak semrawut dan mengganggu masyarakat pengguna jalan. Bahkan sering terjadi kecelakaan, ujarnya.
Dalam hal ini, kata warga Tasbih itu, Pemerintah harus tegas mengambil sikap untuk menghilangkan kesan kumuh dan semrawut.
Dia meminta Camat Medan Sunggal segera mengambil tindakan melihat kondisi kemacetan semakin parah.
"Kami sudah lapor ke kepling namun kepling tidak mau tau bahkan terkesan tutup mata", ujarnya.
Ada apa dengan kepling...? Menurutnya, ada dugaan kepling menerima setoran dari para pedagang sehingga para pedagang semakin merajalela menggunakan bahu jalan sebagai tempat berjualan.
Jika pihak kelurahan maupun kecamatan tidak menindak para pedagang kakilima maka kami warga Tasbih akan melaporkan masalah ini ke kantor walikota Medan, tegasnya.(Ra/mk)
.jpg)
