Pelancong Air Terjun Desa Simempar Kapok Berkunjung Jalan Bebatuan dan Terjal

Editor: metrokampung.com
Dari tempat inilah pengunjung harus berjalan kaki menuju objek wisata air terjun Desa Simempar selama satu jam perjalanan.
Gn Meriah, metrokampung.com
Pengunjung objek wisata air terjun di Desa Simempar, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Deliserdang mengeluhkan buruknya kondisi jalan menuju ke tempat itu. Selain jalan beton buatan desa yang rusak dan bebatuannya berserak, terjalnya  jalan mengancam keselamatan pelancong yang berkunjung.

Sehingga banyak pengunjung yang datang ke sana mengaku kapok untuk berkunjung lagi.

Sejumlah pelancong menuturkan pengalamannya saat berkunjung ke objek wisata tersebut.

"Sudah lah tempatnya jauh, jalannya rusak. Bebatuannya berserak kemana-mana. Udah gitu tanjakan cukup terjal, jalan menurunnya luar biasa curam. Perlu ektra keras untuk melintasinya. Jika salah perhitungan dan meleset bakalan terjun bebas ke jurang di kiri kanan badan jalan beton yang kita lalui,"ujar Sriwati, pengunjung asal Kecamatan Tanjung Morawa yang mengaku dapat info wisata Desa Simempar dari akun Facebook temannya.

Sementara pengunjung lain, Santa Pinem asal Kecamatan Namorambe mengatakan setiba  di lokasi awal menuju objek wisata air itu hanya hutan-hutan dan tidak menarik.

"Lokasinya kumuh, pihak pengelola lebih mementingkan retribusi masuk pengunjung dari pada menata tempat itu. Tidak ada listrik PLN. Jika sudah sore suasana makin seram,"tambah Julius Sitanggang, suami Santa Pinem menimpali.

Masih kata Santa, jarak tempuh menuju air terjun juga cukup jauh. 

"Satu jam dengan berjalan kaki sekali jalan (pulang pergi 2 jam) menyelusuri ke lokan jalan setapak. Jika nekad tanpa panduan ranger bakalan tersesat di hutan. Jalannya cukup licin. Dan hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki. Ngeri lah pokoknya,"bilang ibu 4 anak itu.

 Pelancong lain menegaskan, air terjun yang berada di hulu Sungai Buaya dan Sungai Ular itu terbilang biasa-biasa. Tidak seperti air terjun di tempat lain yang betul-betul tinggi dari tebing dan jatuh ke aliran sungai.

 Di Simempar, air terjunnya mengalir di bebatuan sungai, bukan jatuh dari tebing yang tinggi.

"Pokoknya kurang menarik lah. Kapok kita mengunjunginya. Kedai jual makan gak ada. Kalau gak bawa bekal makanan pasti menderita,'sebut Rosjuita Tarigan, warga Kecamatan Delitua.

Sementara menurut keterangan warga Desa Simempar, objek wisata di tempat mereka dikelola oleh Badan Usaha Desa (BumDes).

Diakui warga jika lokasi air terjunnya kurang menarik.

"Memang betul yang dibilang warga itu, kurang menarik,"kata Tarigan, warga Desa Simempar.

Pantauan wartawan, lokasi objek wisata itu dapat di tempuh 2 jam perjalanan dari Lubukpakam sejauh 70 km. Desa tersebut bersama desa tetangganya, Huta Bayu merupakan desa penghujung di Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Deliserdang berbatasan dengan Nagori Saran Padang, Kecamatan Dolok Silau, Kabupaten Simalungun menuju Saribudolok.(tim/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini