 |
| Orasi warga Pegantungan berkolaborasi dengan Pospera dan Gemerlab. Di pelataran kantor Bupati Labuhanbatu. |
Ratusan Rakyat Pesisir Desa Sei Pegantungan Kabupaten Labuhanbatu berkolaborasi dengan Gerakan Mahasiswa Labuhanbatu (Gemerlab) dan Posko Perjuangan Rakyat Sumatera Utara (Pospera Sumut) lakukan unjuk rasa kekantor Bupati Labuhanbatu mempertanyakan realisasi akses jalan lintas ke Desa Sei Pegantungan hingga saat ini pembangunannya belum juga terbangun. Hal tersebut disampaikan masyarakat tersebut, Senin (3/8/2020) sekitar pukul 14.00 Wib di pelataran kantor Bupati Labuhanbatu.
Disampaikannya dalam orasinya, akibat rendahnya tingkat pasilitas tranportasi "akses jalan yang mapan" kedesa tersebut berpengaruh pada hasil bumi seperti sawit dan palawija bagi para petani (harganya anjlok),"ucap para demonstran.
"Desa kami panen jagung, namun harganya rendah. Itu salah satu akibat jalan di kampung kami rusak dan sulit dilalui pada musim penghujan," jelas Rizky Yusuf selalu kordinator.
"Selain itu jalan yang kami lalui juga menyulitkan kami ummat beragama untuk melaksanakan kewjiban ibadah karna becek dan berlumpur," katanya.
"74 tahun, Indonesia sudah merdeka namun kampung kami dan warganya belum menikmati arti kemerdekaan itu," ucapnya.
"Sudah banyak janji yang kami dengar dari setiap pemimpin labuhanbatu namun semua janji manis belaka. Nyatanya hingga kini kami masih tertinggal karna akses transportasi yang sangat minim," tandasnya.
Terpisah terlihat Plt. Kadis PUPR Labuhanbatu H. Safrin Hasibuan memperlihatkan pada segenap masyarakat yang berorasi bahwa pihak Pemkab Labuhanbatu telah memprogramkan pembangunan akses jalan Sei Pegantungan tahun 2020 dengan pagu Rp 1.272.000.000,- untuk akses jalan. Semoga apa yang menjadi harapan di sei pegantungan dapat terealisasi," terang Safrin Hasibuan sembari memperlihatkan program pembangunan badan jalan Desa Sei Pegantungan.
Reporter:Rahmat Fajar Sitorus.
