Tinggal Jauh dari Pemukiman, Uwak Jagung Hanya Sekali Dapat Dana Bantuan Covid-19

Editor: metrokampung.com
Kakek Yanto bersama istrinya.

Labuhanbatu, Metrokampung.com
Yanto, seorang kakek warga Dusun Kampung Dalam B, Desa Kampung Dalam, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhanbatu, hanya sekali mendapatkan bantuan terdampak Covid-19 dari Pemerintah.

Uniknya, Kakek yang akrab di sapa Uwak Jagung itu, tidak termasuk sebagai warga desa yang mendapatkan bantuan terdampak Covid-19 dari Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD). Meskipun, BLT-DD telah beberapa tahap disalurkan kepada masyarakat.

Salahseorang warga Rantauprapat, Joni, kepada wartawan mengatakan bahwa Kakek yang tinggal jauh dari permukiman warga bersama istrinya tersebut, hanya menggunakan lampu teplok yang terbuat dari kaleng sarden atau kaleng susu kental manis saat malam hari di rumah yang sangat sederhana sekali.

Ditambahkannya, kakek Yanto itu hanya sekali mendapatkan bantuan terdampak Covid-19 dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, berupa beberapa jenis sembako.

"Hanya bantuan terdampak Covid-19 dari Pemerintah Provinsi yang diterimanya. Hanya tiga jenis yaitu, beras 10 kilogram, telur 10 butir dan Indomie 5 bungkus" ujar Joni.

Kepala Desa Kampung Dalam, Masngut saat dikonfirmasi wartawan, Senin (5/10/2020) siang, hanya memberikan sedikit informasi tentang keberadaan kakek Yanto di Desa Kampung Dalam. 

Masngut hanya membenarkan bahwa Kakek Yanto merupakan penduduk Kampung Dalam dan telah mendapatkan bantuan terdampak Covid-19 dari Kemensos Provinsi Sumatera Utara.

"Benar itu penduduk Kampung Dalam dan orang tersebut telah mendapatkan bantuan Covid-19," ujarnya melalui pesan Whatsapp pribadinya.

Kades menambahkan, warganya tersebut telah dimasukkan dalam DTKS daftar tunggu agar mendapat bantuan dari pemerintah setiap bulannya.

"Orang tersebut telah kami masukkan ke dalam DTKS, masuk daftar tunggu untuk mendapat bantuan PKH LANSIA atau BPNT, biar tiap bulan dapat bantuan. Ada Covid atau gak ada Covid tetap dapat bantuan tiap bulan," tandasnya.


Menanggapi hal itu, Wakil Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) TIPAN-RI Labuhanbatu Joni Sianipar, meminta aparat desa setempat mengkroscek kembali data penyaluran dana bantuan Covid-19 di daerah tersebut.

Menurutnya, tidak wajar kakek Yanto yang terbilang kurang mampu hanya mendapatkan bantuan dana Covid-19 dari Pemerintah cuma sekali.

"Warga di desa Kampung Dalam itu seharusnya tedata dalam penerima bantuan BLT-DD dari pemerintahan setempat. Oleh karena itu, kami minta aparatur desa setempat mengkroscek ulang penerima bantuan dana Covid-19 dari Pemerintah," tegasnya, Rabu (7/10/2020).(AL/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini