Donatur Bangun Rumah Warga Miskin di Desa Simempar

Editor: metrokampung.com


Gn Meriah, metrokampung.com

Pemkab Deli Serdang menyalurkan bantuan bahan material untuk pembangunan 4 unit rumah warga berpenghasilan rendah di Desa Simempar, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Deli Serdang.
 
Minimnya bantuan bahan bangunan yang hanya berkisar Rp 15 juta untuk setiap rumah, membuat warga penerima bantuan kesulitan menyelesaikan pembangunan rumahnya.
 
Beruntung, salah seorang penerima bantuan yang merupakan orang tua Kades Simempar mendapat perhatian donatur.
 
Sehingga rumahnya berdiri dengan megah dan menghabiskan biaya puluhan juta untuk pembangunannya. 
 
"Kusen pintu, jendela, keramik, plafon dan lainnya semua dibeli di Medan dan Tanjung Morawa,"ujar salah seorang kerabat anak pemilik rumah yang dimintai tolong saat pembangunan rumah bantuan pada Tahun 2019 silam.
 
Disebutkan sang kerabat, bukan cuma menyelesaikan pembangun rumah saja, donatur yang merupakan salah seorang anak pemilik rumah yang pernah bekerja sebagai staf kasir STIKES Elisabeth Medan sebelum mengundurkan diri pada tanggal 21 Januari 2021 dengan alasan untuk persiapan pernikahan juga mengisi rumah dengan seluruh perabotan dan dibeli dari Petumbukan, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang.
 
Bahkan wanita lajang pemilik deposito seratus juta di salah satu bank pemerintah itu juga membelikan 2 unit kreta Honda Scoopy dan Revo secara tunai di Lubuk Pakam untuk orang tuanya.
 
Punbegitu, sejumlah warga di sana menyesalkan penyaluran bahan bangunan rumah warga miskin di tempat mereka terkesan hanya diberikan kepada keluarga, orang tua dan kerabat kepala desa saja.
 
Padahal Desa Simempar berdasarkan data, dihuni oleh  38 kepala keluarga dengan 165 jumlah jiwa dan penduduk di desa tersebut memiliki ikatan keluarga.
 
"Sepertinya pilih- pilih kades kami ini. Kami juga hidup susah tapi kenapa gak dapat bantuan untuk pembuatan rumah,"keluh sejumlah warga desa yang minta namanya dirahasiakan karena khawatir timbul ketidaksukaan kades kepada mereka.
 
Bahkan sambung warga, ada juga rumah-rumah warga lainya di Desa Simempar yang dibangunkan dengan menggunakan dana desa.
  
Karenanya warga berharap pihak Kejaksaan dan Kepolisian mengusut dugaan pembangunan rumah warga dari dana desa juga berbagai pelaksanaan pekerjaan di desa mereka karena diduga tidak sesuai dengan RAB (Rencana Anggaran Biaya). Sehingga baru beberapa bulan dikerjakan sudah rusak kembali.
 
"Jarang kami diikutsertakan dan diundang rapat setiap akan dilaksanakan pembangunan di desa kami. Jadi kami tidak mengetahui kemana saja ADD kami digunakan,"keluh warga.
 
Desa Simempar sempat ramai dan viral di media sosial disebut desa hantu karena warganya tidak tinggal dan menetap di desa tersebut melainkan tinggal di desa tetangganya termasuk kantor Desa Simempar masih berada di Desa Gunung Paribuan,  dipimpin oleh Kades Wari Tarigan.
 
Pada Pilkades 2016 silam untuk periode kedua Wari Tarigan sebagai kades, dirinya memang telak dari rivalnya Josep Tarigan yang tak lain ayah kandungnya sendiri sebagai calon kades. 
 
Terpisah,  Zeifredin Purba, Kepala Bidang Perumahan dan Pemukiman Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Deli Serdang menuturkan, untuk tahun 2020-2021 anggaran bahan bangunan rumah untuk warga berpenghasilan rendah naik menjadi Rp 17,5 juta.
 
"Jika nama pemilik rumah bantuan berubah menjadi nama orang lain jelas salah. Data warga penerima datang dari Kecamatan kita hanya menyalurkan bahan bangunannya saja,"jelas Zeifredin di ruang kerjanya.(tim/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini