Perumda Tirtauli Sosialisasikan Beban Tetap Kepada Pelanggan Di Kantor Camat Marihat

Editor: metrokampung.com


Pematangsiantar, Metrokampung.com
Beban tetap yang akan diterapkan pada pelanggan air Perumda Tirtauli, Maret 2021 kembali disosialisasikan jajaran direksi kepada masyarakat. Sosialisasi ini digelar di kantor Camat Marihat, Jalan Bahkora II, Senin (15/2/2021).

Sosialisasi ini dipimpin langsung Zukifli Lubis selaku Dirut Perumda Tirtauli. Hadir juga Zainal Siahaan selaku ketua Pengawas Perumda Tirtauli serta Daulat Sihombing sebagai tokoh masyarakat.

Mengenai beban tetap ini, Zainal Siahaan mengatakan pihaknya turut mengkaji sebelum diterapkan Direksi Perumda Tirtauli dan kebijakan ini dinilai tidak memberatkan pelanggan.

"Ada dua alasan perlunya beban tetap. Pertama, perlu dana-dana untuk Perumda Tirtauli dalam melayani pelanggan. Kita mengakui pelayanan belum sempurna, tetapi ada upaya dan ada biaya yang diperlukan. Dana itu dibutuhkan dari pelanggan. Hampir 70 ribu pelanggan kita belum sepenuhnya memakai air dari Perumda," jelasnya.

Sementara Direktur Perumda Tirtauli, Zukifli Lubis menegaskan, untuk memberikan pelayanan yang baik atau prima, kondisi keuangan perusahaan harus sehat dan kesehatan ini dapat diuji dari kemampuan perusahaan mengelola tarif. "Segala beban biaya murni dari penggunaan air pelanggan dan jika tidak dipakai kami rugi," jelasnya.

Dijelaskan, sebanyak 7 sumber air yang disalurkan Perumda Tirtauli kepada pelanggan berasal dari Kabupaten Simalungun dan selebihnya adalah sumur bor. Semuanya membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

"Pemasangan pipa cukup panjang dan masyarakat yang menggunakan perumda sudah hampir 100 persen. Pipa harus dirawat, membersihkan dan memberikan disinfektan sehingga higenis, bebas dari kuman dan bakteri," terangnya.

Untuk menjamin semua pelayanan atau kelangsungan perusahaan itu, kata Zulkiflli perlu penerapan beban tetap. Disampaikan bahwa selama 8 tahun atau sejak 2013, Perumda Tirtauli tak pernah menaikkan tarif bulanan kepada pelanggannya. Alhasil keuangan perusahaan tak pernah mencapai laba yang ditargetkan.

"Sekitar 28000 pelanggan yang pakai air di bawah 10 meter kubik/bulan. Atau hanya 5 sampai 9 drum setiap manusia yang memakai air untuk kebutuhan pokoknya. Makanya kita dorong untuk menggunakan air di atas 10 meter kubik/bulan," ujarnya.

Lantaran penggunaan air rata-rata masih di bawah 10 meter kubik/bulan, tentunya berdampak pada minimnya pemasukkan keuangan ke Perumda Tirtauli. Padahal di sisi lain, Perumda membutuhkan pemasukkan yang cukup untuk biaya operasional, perawatan dan pajak air bawah tanah ke Pemkab Simalungun.

"Kalangan RT-3 ke atas ini malah banyak tidak menggunakan air. Setiap tahun, mulai 2013 laba PDAM turun karena tidak bertambah. Makanya, dengan beban tetap, mudah mudahan kami bisa bertahan. Beban tetap kami gunakan untuk berbagai biaya," ujarnya.(Sugianto Sinaga/mk)

Share:
Komentar


Berita Terkini