 |
| Ruminansia : Ichsanul Arifin saat bincang-bincang dan menjelaskan tentang program Ruminansia SMKN 1 Pematang Jaya dengan Gubsu H. Edy Rahmayadi. |
Langkat, Metrokampung.com
Ada yang menarik dari peresmian SMKN 1 Pematang Jaya yang digelar Kamis (28/1/2021) yang lalu. Seusai peresmian, Kacabdis Pendidikan Sumut, Stabat, Ichsanul Arifin mengatakan sekolah ini akan diarahkan untuk pengembangan agribisnis ternak atau ruminansia (penggemukan sapi/ pedaging). Untuk itu, Ichsanul menegaskan, akan menjalin kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri.
"Ya, pertama, cuma penggemukan sapi, tapi setelah itu bisa juga diteruskan dengan pembuatan pakan dan pupuk organik yang bahan dasarnya kita ambil dari limbah sapi (dari kotoran dan air kencing sapi)," ujarnya.
Target awalnya,150 ekor sapi. Setelah itu, akan menjalankan unit- unit produksi. Jadi. para siswa akan diajarkan cara berbisnis sambil belajar.
"Ya, seperti yang kita ketahui, SMK kan memang diarahkan untuk menjadi sekolah kreatif dan unggulan. Sebagai contoh yang mudah, mau buat pagar atau rak bunga, tidak perlu lagi ke bengkel atau ke tukang las, tapi cukup datang ke bengkel SMK. Lebih murah, tapi kualitas kerjanya sama," ujarnya.
Bahkan, Ichsan juga menambahkan, akan menjalin kerjasama juga dengan masyarakat. Jadi, pihak sekolah akan membeli sapi dari masyarakat, setelah itu sapi-sapi itu dibesarkan dan digemukkan.
"Jadi, ada bisnis dengan nilai ekonomis yang tinggi,. Itulah yang mau kita kembangkan dan pak Gubernur juga senang dan sudah menyambut baik program tersebut, " ujarnya. (Sr/mk)
Ada yang menarik dari peresmian SMKN 1 Pematang Jaya yang digelar Kamis (28/1/2021) yang lalu. Seusai peresmian, Kacabdis Pendidikan Sumut, Stabat, Ichsanul Arifin mengatakan sekolah ini akan diarahkan untuk pengembangan agribisnis ternak atau ruminansia (penggemukan sapi/ pedaging). Untuk itu, Ichsanul menegaskan, akan menjalin kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri.
"Ya, pertama, cuma penggemukan sapi, tapi setelah itu bisa juga diteruskan dengan pembuatan pakan dan pupuk organik yang bahan dasarnya kita ambil dari limbah sapi (dari kotoran dan air kencing sapi)," ujarnya.
Target awalnya,150 ekor sapi. Setelah itu, akan menjalankan unit- unit produksi. Jadi. para siswa akan diajarkan cara berbisnis sambil belajar.
"Ya, seperti yang kita ketahui, SMK kan memang diarahkan untuk menjadi sekolah kreatif dan unggulan. Sebagai contoh yang mudah, mau buat pagar atau rak bunga, tidak perlu lagi ke bengkel atau ke tukang las, tapi cukup datang ke bengkel SMK. Lebih murah, tapi kualitas kerjanya sama," ujarnya.
Bahkan, Ichsan juga menambahkan, akan menjalin kerjasama juga dengan masyarakat. Jadi, pihak sekolah akan membeli sapi dari masyarakat, setelah itu sapi-sapi itu dibesarkan dan digemukkan.
"Jadi, ada bisnis dengan nilai ekonomis yang tinggi,. Itulah yang mau kita kembangkan dan pak Gubernur juga senang dan sudah menyambut baik program tersebut, " ujarnya. (Sr/mk)
.jpg)
