Stikes Elisabeth Medan Kebobolan Bon Belanja Dimanipulasi

Editor: metrokampung.com
Stikes Santa Elisabeth Medan.

Medan, metrokampung.com
Stikes Elisabeth Medan di Jalan Bunga Terompet, Kelurahan Sempakata, Kecamatan Medan Selayang, kebobolan.
 
Bon belanja dapur mereka ditukangi oleh oknum staf kasir yang telah mengundurkan diri pada Kamis (21/1/21) lalu.
 
Sehingga pihak stikes diduga merugi puluhan juta. Informasi diperoleh menyebutkan, bon belanja dibuat seolah pihak Stikes ada belanja keperluan dapur. Padahal tidak sama sekali. Sehingga dikeluarkan dana sebagaimana yang tertulis di dalam bon belanja bikinan oknum berinisial HT Br T tersebut.
 
Parahnya lagi tekenan suster Flaviano dan Herlina juga dipalsukan di dalam bon tersebut. Sehingga bon belanja dapur akal-akalan itu mirip seperti bon dapur aslinya dan tidak menimbulkan kecurigaan.
 
Belanjaan yang tertera di dalam bon tersebut diantaranya untuk pembelian kacang, minyak makan, telur, sabun ekonomi, mihun. Sementara bon satunya lagi khusus untuk pembelian tempe, tahu dan toge. Dan di dalam bon ini hanya ada tekenan Herlina yang dipalsukan sebagai penerima. Sementara tekenan suster Flaviano tidak tercantum.
 
Seperti bon belanja tanggal 28 April 2019 tertulis dikolom tuan dan toko Akper Elisabet dapur berisikan pembelian 5 kg kacang seharga Rp 115 ribu @ Rp 23 ribu, 180 kg minyak makan Rp 1.710.000 @ Rp 9.500. Kemudian 40 papan telur Rp 1.560.000 @Rp 39.000, minyak makan 2 liter sebanyak 1 dus senilai Rp 144 ribu dengan nilai satuannya Rp 24 ribu, 6 sabun ekonomi senilai Rp 318 ribu @ Rp 53 ribu dan terakhir mihun 2 kg Rp 104 ribu @ Rp 52 ribu.
 
Sedang bon faktur lain, Selasa tanggal 26 Maret 2019 dipakai untuk pembelian 280 batang tempe Rp 504 ribu @ 1.800, 5 keping tahu Rp 145 ribu @ Rp 29 ribu dan 10 toge Rp 75 ribu.
 
"Saya tau persis bon-bon tersebut dibuat berikut tekenan palsu suster Flaviano dan Herlina dengan mencontoh bon serupa dari hape HT Br T sebelum dirinya berangkat kerja,"jelas H teman tidur HT Br T sejak tahun 2016. Keduanya, HT Br T dan H telah tinggal sekamar meski belum ada ikatan pernikahan.

Salah satu bon dapur yang dibuat HT Br T.

Dijelaskan H lagi, bon-bon palsu tersebut dibuat saat dirinya bersama HT Br T masih ngekos satu kamar di Jalan Jamin Ginting, Gang Bersama, Medan sebelum akhirnya mereka mengontrak rumah ke Jalan Pales I, Kelurahan Simpang Selayang, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan. Sebelumnya juga pasangan itu  pernah ngekos di Gang Horas dekat Kampus Unika Medan.
 
Masih manurut H pembuatan bon dapur abal-abal tersebut berlangsung sekian bulan lamannya. Nilai nominal setiap bon bervariasi. Paling sedikit Rp 2,5 jutaan lebih dan paling banyak mencapai Rp 5 jutaan.
 
Pembuatan bon dapur tersebut, sambung H, atas suruhan HT Br T dan bukan atas inisiatifnya.
 
"Saya kan tidak bekerja di Stikes. Jadi dari mana bisa mencairkan uang dari bikinan bon dapur tersebut jika itu atas inisiatif saya,"bilang H.
 
Terpisah, Bagian SDM STIKes Elisabeth Medan, Betharia mengatakan akan mengusut kasus ini.
 
"Pasti akan saya proses,"bilangnya melalui WhatsApp.
 
Diduga mundurnya HT Br T dari tempatnya bekerja karena takut perbuatan menyalahnya terungkap. Sehingga wanita pemilik deposito seratus juta di salah satu bank pemerintah itu memilih mengundurkan diri setelah 3 tahun bekerja sejak November 2017 sebagai staf kasir di Stikes Elisabeth Medan.
 
Dan sejak bekerja di Stikes Elisabet Medan perempuan yang kerap gonta ganti pasangan itu juga telah membangun rumah senilai puluhan juta berikut isinya di kampung asalnya, Desa Simempar, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Deli Serdang. Lajang kelahiran 16 Desember 1991 itu juga membelikan 2 unit sepeda motor (Honda Scoopy dan Revo) secara tunai untuk keluarganya di kampung. Selain itu juga dirinya kerap berwisata ke Bali dan Pulau Jawa bahkan ke luar negeri.(tim/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini