Terkait Laporan Orang Tua Santri ke Polres Langkat : Direktur Pesantren Beri Keterangan Pers

Editor: metrokampung.com
Ustadz Galingga Tonghari Lubis, SAg.

Langkat, Metrokampung.com
Baru-baru ini masyarakat dihebohkan oleh perkelahian beberapa orang santri di Pondok Pesantren Modren Yayasan Nuur Radhiyyah, Tg.  Pura,  Langkat. Apalagi, akibat dari perkelahian itu,  orangtua santri tidak terima dan langsung membuat laporan pengaduan ke Polres Langkat. 
     
Hal itu terbukti dengan keluarnya surat laporan pengaduan  No :  LP/82/II/ 2021/SU/LKT tanggal 13 Februari 2021.
Direktur Pesantrean Modren Yayasan Nuur Ar Radhiyyah, Ustadz Galingga Tonghari Lubis, S.Ag, Senin pagi (15/2/2021) saat dikonfirmasi wartawan, membenarkan hal tersebut.  Lebih lanjut, dia pun  menceritakan kronologi kejadiannya.
     
Ustad Galingga bercerita kalau santri AIK pada tanggal (26/11/2020) telah membuat surat pernyataan dan ditanda tangani oleh santri AIK yang menyatakan dengan sungguh-sungguh untuk tidak mengulangi lagi kesalahannya, yang mana pada intinya tidak lagi bolos sekolah, kembali shalat berjamaah 5 waktu, tidak lagi membully kawan dan mengambil barang orang lain. Ustad Galingga lalu menunjukkan surat pernyataan tersebut kepada wartawan yang tertanggal (17/11/2020) tentang pemberitahuan skorsing yang ditujukan kepada orang tua santri AIK yang ditanda tangani oleh Kepala Sekolah, Kepala Pengasuhan, Bagian KMI dan Direktur Yayasan Ponpes. 
     
Atas kejadian itu, Ustad Galingga,  berharap besar agar santri AIK dapat berubah dan menjadi santri yang bisa dibanggakan orang tua dan keluarganya kelak di kampung halamannya, karena semua santri di pesantren ini diajar dan dididik agar lebih baik dan pintar demi masa depannya.  Ditegaskannya, banyak santri dari pesantren ini yang diundang sebagai khatib dan imam sholat Jumat serta sebagai penceramah di perayaan hari- hari besar Islam,  bukan saja di Langkat,  tapi juga sampai ke Binjai, Medan dan Deli Serdang.
     
"Karena itu, kami berharap agar para santri yang menimba ilmu di pesantren ini menjadi pemuda yang tangguh, pintar dan hebat, terutama dalam ilmu agama, bukan sebaliknya menjadi pemuda yang nakal," ujarnya.(Sr/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini