NCW Sumut Desak KPK Awasi Potensi Korupsi di PDAM Tirtanadi

Editor: metrokampung.com
Kantor Pusat PDAM Tirtanadk Sumut di Jalan SM Raja Medan.

Medan, metrokampung.com
Ketua LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) Dewan Pimpinan Wilayah Nasional Corruption Watch (DPW NCW) Sumut, Mikhael Siregar meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengawasi potensi terjadinya korupsi di beberapa proyek penambahan debit air di PDAM Tirtanadi, Senin (15/3/21)
     
"Mengingat adanya temuan BPK RI Perwakilan Sumatera Utara Tahun 2018 terkait kasus dugaan gratifikasi perpanjangan PKS antara PT TLM dan PDAM Tirtanadi dalam hal menambah pasokan air 400 liter per detik yang terintegrasi 500 liter per detik eksisting hingga total produksi menjadi 900 liter per detik. Tersinyalir sampai kini temuan dimaksud belum juga terselesaikan oleh pihak-pihak berkompeten,"jelasnya.
       
Padahal, beber Mikhael, pengoperasian proyek yang terindikasi merugikan pPDAM Tirtanadi Provinsi Sumut senilai Rp.33.358.447.849,- tersebut sempat tertunda. Namun ketika tampuk kepemimpinan PDAM Tirtanadi dijabat secara kolektif kolegial oleh tiga direktur bidang, yaitu Feby Milanie Direktur Administrasi Keuangan, Joni Mulyadi Direktur Air Minum, dan Direktur Air Limbah Fauzan Nasution, barulah proyek tersebut mulai dioperasikan
       
Berkaca dari persoalan PKS PDAM Tirtanadi dan TLM yang berlokasi pada Instalasi Pengolahan Air (IPA) Limau Manis Tanjung Morawa Deli Serdang ini, terang Mikhael, sangatlah wajar jika KPK turut memantau jalannya setiap proyek penambahan debit air di PDAM Tirtanadi yang nilainya mencapai puluhan bahkan ratusan miliar rupiah tersebut
       
"Hal itu bertujuan agar kasus serupa tidak terjadi lagi di BUMD pengelola jasa air minum milik Pemprovsu tersebut", tegas Mikhael Siregar.

Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirtanadi Kabir Bedi mengatakan hingga Tahun 2023 bakal ada penambahan debit air 4000 liter per detik untuk memenuhi kebutuhan air minum pelanggan
       
"Jika sejauh ini PDAM Tirtanadi hanya mampu memproduksi air minum sekitar 7000 liter per detik, maka di tahun 2023 mendatang akan bertambah 4000 liter per detik atau total nantinya menjadi 11.000 liter epr detik", ujar Kabir Bedi, Rabu (3/3/2021) pekan lalu di Medan.
       
Sambungnya, air yang dibutuhkan 11.000 liter per detik, sementara produksi masih berkisar 7000 liter per detik. Kekurangan 4000 liter per detik lagi akan bertambah hingga tahun 2023".
       
"Pertambahan 4000 liter per detik tersebut sudah dimulai secara bertahap sejak Desember 2020, yakni 400 liter per detik (TLM), kemudian di Februari 2021 bertambah lagi 500 liter per detik dari IPA Tirtanadi Denai", ungkap Kabir Bedi.

Lalu akan bertambah lagi seribu liter per detik  dari SPAM Regional tahap pertama yang memanfaatkan aliran Sungai Bingai di Binjai, diperkirakan rampung akhir tahun 2022. 
 
"Yang tahap pertama 1000 ltr/dtk dari SPAM Regional tersebut, kontraknya sudah diteken", ungkap Dirut PDAM Tirtanadi.
        
Kabir Bedi kemudian menjelaskan, tambahan debit air 2000 liter per detik  di tahun 2022 bakal masuk dari pembangunan IPA baru yang saat ini sedang proses tender. Artinya, di akhir tahun 2022, akan ada tambahan 2000 liter per detik yakni dari 7000 liter per detik menjadi 9000 liter per detik.
       
Selain itu, katanya, saat ini sedang proses pembangunan 2 instalasi baru, yakni di IPA Brayan 500 liter per detik, dan IPA Johor 500 liter per detik. Ditambah 2023 SPAM Regional Binjai tahap kedua seribu liter per detik, hingga total keseluruhan 11 ribu liter per detik.
        
"Secara perlahan, tambahan debit air masuk di 2021, 2022, dan berlanjut di 2023, sebanyak 4 ribu liter per detik sehingga nantinya total produksi PDAM Tirtanadi Provsu menjadi 11 ribu liter per detik", pungkas Kabir Bedi. (dra/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini