Cenayang Bucin

Editor: metrokampung.com

Medan, metrokampung.com

Tubuhnya gemuk besar, gempal. Perut rata; rata-rata lemak maksudnya. Bibirnya terlihat komat kamit. Entah apa yang dimantrakannya. Seketika orang yang dihadapannya berbinar.

 Sirna sudah raut lesu pria ditaksir berusia 40 an tahun itu. Ya beberapa jam sebelum dihadiahii jampi-jampi, pria tadi terlihat hampa. Pikirannya kosong. Menerawang jauh memikirkan seseorang. 

 "Dia itu Bucin (budak cinta)," kata Abah Rahman sambil tertawa. Saya baru mahfum. Ternyata, orang yang berdatangan ke rumah di Jalan Halat Gang Umar Nomor 1 itu, adalah para pasien Abah Rahman. 

 Salah satunya, pria sepatu (separuh tua) tadi. Mereka datang dengan harapan sembuh dari sakit hati. Kecewa dan patah hati. 

 Abah Rahman, satu dari sekian banyak cenayang di kota ini. Bermula didatangi beberapa sahabat, teman, juga kenalan. Pertanyaannya ; sama. Bagaimana sembuh dari luka hati akibat asmara.

 Abah Rahman, mantan jurnalis koran ternama itu menyanggupi. Pengobatan jarak jauh dilakukan. Penyembuhan secara kebathinan itupun berhasil.

 "Sudah lama Abah membuka layanan untuk penyembuhan sakit bathin. Itu semua disebabkan kebiasaan hidup. Ada yang lebih utama, yaitu bagaimana sikap batin seseorang ketika mengetahui dirinya sedang sakit,"urai Abah Rahman.

 Abah Rahman menganalogikan, seekor burung hinggap di ujung ranting. Tak pernah takut rantingnya patah. Bukan karena percaya pada kekuatan rantingnya,. Namun percaya pada kekuatan sayapnya.
 Sama halnya dengan kehidupan, kata Abah Rahman. Sebelum seseorang “bangun” dari masalah, maka masalah tetap terus bergelayutan dalam hidupnya.

 "Banyak orang terbangun bukan karena kesadarannya. Namun dipaksa oleh kejadian yang kurang sedap. Seperti masalah rumah tangga, perceraian, sakit hati, putus cinta, dan sejenisnya,"ucap Abah Rahman.

 "Merasa dihina, langsung menuntut. Merasa difitnah, langsung marah. Merasa dilecehkan, meledak. Terus kapan mau mencari solusi?"tambahnya.

 Ketika punya masalah, seringkali mencari kambing hitam. Malah menyalahkan orang lain, masa lalu, situasi ekonomi. Bahkan pemerintah terseret-seret disalahkan.

 Selama fokus hanya menyalahkan, maka menjadi kehilangan momentum untuk mencari solusi.

 Abah menambahkan, Tuhan sudah sangat baik memberi potensi dan membekali anugerah besar kepada Paranormal.
Namun, jika kita tidak mau memanfaatkan dan menguji langsung, maka semua itu tetap menjadi potensi saja.

 "Kenapa tidak mencoba membuka diri dan meluaskan hati untuk mendatangi tempat praktik Abah Rahman ? Agar mengobati luka hati ketimbang hanya terus meratap dan kemudian malah mati penasaran?"katanya mempromosikan diri.

 Abah Rahman mengaku menawarkan pencerahan penting dalam hidup dengan melihat realitas. 

 "Insya Allah, Abah selalu memberikan kualitas terbaik dari pengobatan seluruh permasalahan cinta dan asmara. Baik itu masalah pasangan, rumah tangga, rasa cemburu, dan juga agar hubungan menjadi rekat dan awet langgeng sampai tua,"ucapnya. (rel/dra/mk)
Share:
Komentar


Berita Terkini