Judi Tembak Ikan Marak di Samosir, Bupati Vandiko Gultom Geram

Editor: metrokampung.com
Bupati Vandiko Gultom bersama Wakil Bupati Samosir Martua Sitanggang, grebek arena judi tembak ikan, Selasa (06/07/2021).

Samosir, metrokampung.com
Mendengar aduan masyarakat atas maraknya judi tembak ikan di Samosir, serta rumor yang berkembang bahwa bupati dituding menerima upeti, membuat Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom Geram. 

Didampingi Wakil Bupati Samosir Martua Sitanggang dan pimpinan OPD, Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom menggerebek langsung arena judi tembak ikan di beberapa lokasi tepatnya di sebelah Komplek Perkantoran Bupati Samosir, Selasa (06/07/2021).

Dilokasi, Bupati mendapati beberapa pemain dan mesin judi yang masih menyala. Kepada pengelola judi, bupati menyampaikan kekesalannya karena dituding menerima upeti dari permainan judi tembak ikan tersebut.

"Saya sudah mendapat laporan dari masyarakat, bahkan cemohan, karena dianggap menerima hasil dari judi mesin ini, sekali lagi saya tegaskan saya tidak pernah menerima sepeserpun dari judi ini. Judi ini merusak mental masyarakat kita, dan saya tidak akan tinggal diam untuk menghentikan perjudian ini, terlebih lagi dilakukan di lokasi yang berdekatan dengan kantor bupati," ungkap bupati dengan tegas.

Bupati Samosir juga menegaskan akan memberikan sanksi tegas berupa pemecatan kepada ASN di lingkungan Pemkab Samosir yang menjadi pelaku atau pengelola judi tembak ikan ini.

Dari hasil interogasi bupati, di 4 lokasi tempat judi tersebut, para pengelola mengaku bahwa mesin judi tersebut adalah milik dari seorang yang juga berdomisili di Pangururan.

Dalam kesempatan Bupati Vandiko Gultom, juga meminta agar mendata seluruh pengelola serta mengamankan mesin judi tersebut, sebagai barang bukti yang kemudian diproses oleh pihak kepolisian.

"Kami tidak mau marwah Pemerintah Kabupaten Samosir tercoreng karena maraknya lokasi perjudian yang berada di dekat perkantoran bupati, apalagi dituding menerima hasil. Ini sangat kami sayangkan, dan terlebih lagi judi ini merusak mental dan generasi masyarakat kita" ujarnya mengakhiri. (MK/HPS)
Share:
Komentar


Berita Terkini